Salam Kenal, Saya "Mantan" Lucky Hoster :)


Status
Not open for further replies.
Kalau saja dia mau menulis kalimat seperti ini;
Saya, Lukmanul Hakim dengan ini meminta maaf yang setulus-tulusnya kepada pihak AAA, BBB, CCC atau pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah saya rugikan baik materiil maupun imaterial akibat penulisan artikel review di hosting saya. Sungguh, tidak ada niat kesengajaan sedikit pun untuk melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu. Saya pun sadar karena keterbatasan pengetahuan dan informasi yang saya dapatkan menyebabkan banyaknya timbul pro dan kontra sehingga subjektifitas artikel yang saya tulis pun dapat sangat mungkin terjadi.

Kiranya di bulan dan hari yang baik ini semua pihak dapat saling maaf-memaafkan dan memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat memperbaiki kesalahan dan kekhilafaan pribadi saya. Saya juga memohon dengan kepada para pihak untuk selalu dapat mengkoreksi dan mengkritik konstruktif diri saya agar selalu dapat belajar lebih baik lagi dan menjadi pribadi yang tak akan pernah mengulangi kesalahannya di masa mendatang.

Sebagai bentuk itikad baik saya maka pernyataan ini akan saya lampirkan di front page dan di setiap artikel review hosting yang ada di blog saya agar pembaca dapat lebih memahami bahwa saya sebagai manusia biasa tentu tidak akan pernah luput dari kesalahan.

Semoga permasalahan ini dapat menjadi pembelajaran yang baik bagi kita semua. Sekali lagi saya memohon maaf dan agar dapat dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya.

Salam,

Lukmanul Hakim

kayaknya harus dikasih contoh dulu, baru paham
 
Bagian yang dipermasalahkan, merasa dibully di DWH, itu sudah saya hapus sebelum saya kasih ke pak Rendy, tapi karena Cache jadinya masih belum update.

Saya benar-benar tidak tau lagi harus berbuat apa, saya merasa serba salah loh, disatu sisi yang hati saya berkata lain, disatu sisi otak saya berkata lain.


Saking saya tidak taunya, saya minta dibantu ....


Tolong CRLT + F5 atau Clear Cache, saya benar-benar malu bagian "Tidak Ingin Ikut DWH" itu berhasil terbaca oleh pak Rendy, padahal itu sudah saya hapus.


Kenapa saya hapus ?, karena saya tau hasilnya akan seperti ini, saya sudah firasat.
 
Saya baru kali pertama pak mengalami masalah ini, saya menulis permintaan maaf seperti itu bukan saya sombong, congkak, ngeles, tapi saya tidak bisa, di email saya sampai minta tolong dibantu, dibimbing, bagaimana yang benar ?

Saya menulis review demikian yang kini dipermasalahkan, Demi Allah itu karena ketidaktahuan, karena tidak tau yang mana benar dan salah.


Saya tidak ada niat Playing Fictim, bahkan istilah itu baru kali ini saya dengar.

Tolong kepada anggota DWH yang paham, kasih tau saya, mimbing saya, saya harus gimana ?

Saya bahkan sering edit artikel dalam waktu yang dekat, itu karena saya bingung yang mana yang seharusnya saya sampaikan dan mana yang tidak, dan itu menyebabkan masalah lagi karena ketika bagian yang tidak perlu disampaikan saya hapus, ternyata sudah dibaca orang lain.
 
Permohonan Maaf kepada QWords, Pak Rendy, dan DWH

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Lukmanul Hakim
Jenis kelamin : Laki-laiki
Tanggal lahir : 22 November 1993
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam

Sehubungan dengan tindak kesalahan yang telah saya lakukan atas PT. Qwords Company International, yakni menjelek-jelekkan pihak QWords dalam Artikel Review WordPress Hosting dan bersikaf tidak menyenangkan kepada Pak Rendy Maulana serta member DWH (DiskusiWebHosting), maka dengan ini saya bermaksud untuk menyampaikan surat permohonan maaf berkaitan dengan peristiwa tersebut.

Tindakan saya itu benar-benar diluar batas, dan saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan salah yang telah saya lakukan kepada Sudara. Kejadian tersebut adalah sebuah tindakan yang salah yang terjadi diluar kesadaran saya, karena minimnya pengalaman dan pengetahuan saya, sehubungan dengan itu maka saya sangat mengharapkan permohonan maaf dari saudara terkait persistiwa tersebut.

Demikian surat permohonan maaf ini saya buat sebagai bentuk penyesalan saya terhadap tindakan disinformasi yang telah saya lakukan. Semoga Saudara berkenan untuk memaafkan saya di suasana lebaran ini. Atas perhatian dan kelapangannya saya sampaikan terimakasih.

Kandangan, 26 Juni 2017
Hormat saya,



Lukmanul Hakim
 
Saya sudah posting permohonan maaf itu juga di artikel review qwords wordpress hosting.

Maafkan saya, disatu sisi saya malu dan ingin menjelaskan alasan saya melakukannya, dsb

Tapi disatu sisi hal itu, pembelaan diri itu saya akui, justru memperkeruh masalah, karena terkesan merasa tidak salah, ngeyel, angkuh. Demi Allah niat saya tidak seperti itu.

Maka saya tidak peduli lagi, saya hapus statement dan penjelasan itu, saya murni minta maaf kepada semua pihak. Silahkan dibaca kembali di blog saya.

Ini masalah yang baru pertama kali saya alami, saya tidak tau harus berbuat apa, katakanlah itu sebagai kebodohan saya, ketidaktahuan saya, sebagaimana hal itu juga yang membuat artikel review saya bermasalah.


Saya tidak Playing Fictim, tapi saya benar-benar melakukan kesalahan itu tanpa sadar, tanpa tau yang mana yang benar dan salah.

Niat saya ingin menjelaskan alasan saya, tapi memang ujung-ujungnya malah mencari pembenaran, pembelaan diri, menurut saya itu tidak perlu, dan saya mohon maaf juga atas kelakuan saya itu.
 
Kini saya tau salahnya dimana, saya terlalu sibuk bela diri !

Dan tindakan itulah yang menjadi penghalang, ego itulah yang membuat saya merasa paling benar, merasa tidak salah, dsb

Saya menyesal, seharusnya masalah ini bisa selesai dengan mudah dan cepat kalau saja saya langsung merevisi statement-statement saya yang salah karena ketidaktahuan saya itu, lalu membuat surat permohonan maaf diatas.

Bahkan saya tidak tau bagaimana cara membuat surat permohonan maaf sampai saya harus googling dulu mencari contohnya.

Sampai saya merenung, Astagfirullah, saya pun sadar, walau bagaimanapun saya salah, apa pun alasan dibelakangnya kenapa itu saya lakukan, menjelaskan itu sama saja memperkeruh dan memperpanjang masalah.

Lalu saya hapus statemen pembelaan diri itu, saya revisi seluruh artikel review di Blog saya tidak hanya QWords, dan saya buat Surat Permohonan maaf itu.

Sekali lagi saya katakan, maafkan saya, mohon maafkan saya.

Saya mempermalukan banyak pihak termasuk diri saya sendiri karena kelakuan saya itu, saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari salah, lupa, dan kebodohan.

Tuan-tuan di DWH tentu bisa melihat atau merasakan itu pada saya, seseorang yang tidak tau dia salah, maka dia tidak merasa salah, dan sibuk mencari kebenaran yang padahal itu tak lebih dari pembenaran.

Ini pengalaman berharga buat saya, ilmu buat saya, dan saya berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi dikemudian hari.


Terimakasih kepada semuanya yang menemukan "Bug" pada diri saya dan membantu saya "Fix" itu, saya sekarang merasa saya tidak mengenal diri saya sendiri sekarang :(

Apa yang salah dengan diri saya ?, apakah ini masalah psikologi ?
 
@Lukmanul Hakim

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18)

Sumber : https://rumaysho.com/2322-meninggalkan-hal-yang-tidak-bermanfaat.html
 
Saya juga sudah sortir komentar-komentar di blog saya, masya Allah banyak juga komentator (pengunjung) yg comment gk tau tempat, misal di artikel provider tertentu, malah share ada promo di provider lain. Atau komparasi provider di artikel itu, dan parahnya, saya terbawa suasana juga.
 
@Lukmanul Hakim

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18)

Sumber : https://rumaysho.com/2322-meninggalkan-hal-yang-tidak-bermanfaat.html

Alhamdulillah, saya juga berhasil meninggalkan Rokok tuan :)

Tanpa bermaksud ngeles, saya sudah konsultasi ke Dokter, dan ternyata kemaren-kemaren itu dan bahkan sampai hari ini, saya masih kena dampak Putus Nikotin hebat, makanya saya kemaren sampai minta tolong ke pak Rendy dan teman-teman disini saya harus bagaimana ?, karena Demi Allah saya blank, saya tidak bisa mikir, akal sehat saya blank, saya tidak mengerti, saya bingung, dsb

Dan hari ini kesehatan saya Drop/Down, salah satu efek dari Putus Nikotin itu, selain Psikologi/Mental, juga Fisik.

Salah satu yang bikin saya Playing Victim kemaren juga akibat dampak mental itu juga, saya merasa paling sedih di dunia ....

Saya benar-benar menyesali perbuatan saya terkait artikel review saya yang sok pintar, sok menggurui, sok paling benar sedunia.

Saya benar-benar tidak sadar, tidak tau kalau itu salah, maka mohon maafkan kebodohan saya itu, akibat minimnya pengetahuan dan pengalaman saya. Alhamdulillah dengan Joint DWH, saya jadi tau kalau saya salah, meski saya sempat ngeyel/ngeles karena masih ada ego dan kesombongan di hati saya.

Di suasana lebaran ini, saya dengan sepenuh hati memohon maaf kepada pihak mana pun yang merasa saya rugikan akibat tindakan bodoh saya itu, saya mohon maaf lahir batin.

Thread ini bukan cuma thread perkenalan saya kepada yang lainnya, tapi saya pribadi juga sudah bisa lebih mengenali siapa saya. Saking saya paniknya, saya rasanya tidak kenal lagi siapa diri saya.
 
Oh ya saudara @Lukmanul Hakim , saya juga ada saran, jangan terlalu mudah dan sembarangan menyebut kata kata "Demi Allah, Demi Allah", untuk memperkuat atas penegasan kata kata anda. Sebab kami lihat hampir setiap postingan selalu ada perkataan "Demi Allah", Jadi terkesan selalu membawa-bawa nama Allah, Karena penggunaan Kata "Demi Allah" adalah kalimat sumpah dan jangan dibuat mainan juga, sebab jika salah dalam melangkah dampaknya bisa fatal dan tidak baik jadinya. Makasih...
 
Last edited:
Status
Not open for further replies.
Back
Top