Saya pribadi sangat memaklumi karakter TS yang awal basic nya latar belakang anak pesantren, sebab sejak kecil hingga besar pola pendidikan anak pesantren itu terdoktrin oleh berbagai macam keilmuan agama. Lha ketika anak jebolan pesantren memasuki dunia luar ( baca: non keagamaan ) dapat dipastikan memasuki sebuah babak baru penuh semangat dan ambisi, seperti burung yang keluar dari sangkar dengan penuh riangnya berkelana mencari pengetahuan dan pengalaman baru. Kesiapan sangat dibutuhkan dalam hal ini, Sebab ketika sudah mendapatkan pengalaman baru itu, timbullah perasaan merasa tahu, merasa pintar, merasa hebat karena satu-satunya anak pesantren yang mumpuni dan mahir di bidang IT. Salah satu ciri anak pesantren adalah haus akan dunia luar dan ingin meminum pengetahuan dari dunia luar itu, dan ber-ambisi mengejar ketertinggalannya dan kadang kala muncul perasaan tidak puas atas yang di dapatnya. Hal ini juga sangat berbeda dengan mereka yang sejak kecil sudah terbiasa akan pengetahuan umum, apalagi sudah mengenal dunia IT sejak kecil, sehingga ketika sudah dewasa, maka dia akan terbiasa menghadapi segala problematika dari dunianya itu.
Sedikit saran saja, Kedewasaan itu perlu saudaraku , dewasa dalam menilai sesuatu, dewasa dalam menghadapi realita baru, satu lagi pesan saya "semakin tinggi nilai keimanan & ketaqwaan anda, maka semakin besar pula nafsu dan keinginan yang ada dalam diri anda". Semoga saudara bisa mengontrol diri, terutama menghadapi lingkungan di sekitar nya. semoga anda siap menghadapi dampak-nya buruk atau baik. Maaf jika salah... CMIIW
Sedikit saran saja, Kedewasaan itu perlu saudaraku , dewasa dalam menilai sesuatu, dewasa dalam menghadapi realita baru, satu lagi pesan saya "semakin tinggi nilai keimanan & ketaqwaan anda, maka semakin besar pula nafsu dan keinginan yang ada dalam diri anda". Semoga saudara bisa mengontrol diri, terutama menghadapi lingkungan di sekitar nya. semoga anda siap menghadapi dampak-nya buruk atau baik. Maaf jika salah... CMIIW