PDN kena malware


XXIKU.COM

Hosting Guru
Dari sebaris kalimat ini saja sudah membuktikan bahwa provider luar negeri akhirnya yang menjadi pilihan user lokal. Masihkah provider lokal hanya bisa mengakui dan menerima kenyataan ini tanpa ada keinginan bersaing dengan mereka? Membiarkan pasar besar lokal direbut sama mereka?

Saya kira masalahnya bukan pada pangsa pasar, gak perlu diragukan lagi pangsa pasar lokal sangat besar, terbukti banyak provider besar yang akhirnya membuka DC-nya di Indonesia. Jika harus spesifik ngomongin pangsa pasar, tak ada pangsa pasar spesifik untuk perserveran, gak ada tuh server kelas bawah, menengah, atau kelas atas, jika pricelistnya terpampang jelas dan user mampu beli, urusan selanjutnya selesai, provider gak peduli yang beli user gembel misalnya.

Saya sebenarnya memiliki asumsi kenapa provider lokal gini-gini aja gak ada inovasi. Saya mengamati cara jualan sebagian besar provider lokal (yang terutama bergabung disini), dan saya kira cara-cara yang digunakan sangat old school untuk era saat ini.
Waduh om, jgn blak-blakan juga om ampe detailnya. Ini problem PDN malah curhat ke hal lain. Wkwkwk... Its fine Selaku mantan pengguna provider lokal dan penggunaan provider luar emang dpt beda suasana dan sensasinya. Apalagi yg dimanja full uptime selalu, berasa flagship data centers.
 

XXIKU.COM

Hosting Guru
Rundingan itu masalah komunikasi aja bro, dengan provider luar jika gak ada masalah dengan komunikasi juga asik-asik aja ngobrolnya.. ;)
Jgn salah om, Misal klw provider asal medan bisa komunikasi support ala medan horas lae, begitu juga daerah laen om. Jadi gk pusing google translate juga utk terjemah kata wkwkwk.. coba klw luar, sibuk translate juga kadang wkwkwk..
 

highstreet

Beginner 2.0
Semahal apa sih rincian biayanya om klw utk keamanan aset negara dgn buat pusat data mandiri untuk server utama negara dan dilengkapi fasilitas DRC (Disaster Recovery Center) juga dan fasilitas lain-lainnya. Itu tiap tahun kasus korupsi ratusan triliunan-triluan uang hilang gk bikin bangkrut negara dan ketar-ketir. Yg baru aja 270 T, dll aman sentosa saja apalagi cuma bikin sebiji Data Centers. Hadeh, aneh memang kadang-kada
ga bisa bayangin saya, tapi 270T udah lebih dari cukup sih, cuman kan daripada buat bikin data center mending... ah sudahlah:35:
Dari sebaris kalimat ini saja sudah membuktikan bahwa provider luar negeri akhirnya yang menjadi pilihan user lokal. Masihkah provider lokal hanya bisa mengakui dan menerima kenyataan ini tanpa ada keinginan bersaing dengan mereka? Membiarkan pasar besar lokal direbut sama mereka?

Saya kira masalahnya bukan pada pangsa pasar, gak perlu diragukan lagi pangsa pasar lokal sangat besar, terbukti banyak provider besar yang akhirnya membuka DC-nya di Indonesia. Jika harus spesifik ngomongin pangsa pasar, tak ada pangsa pasar spesifik untuk perserveran, gak ada tuh server kelas bawah, menengah, atau kelas atas, jika pricelistnya terpampang jelas dan user mampu beli, urusan selanjutnya selesai, provider gak peduli yang beli user gembel misalnya.

Saya sebenarnya memiliki asumsi kenapa provider lokal gini-gini aja gak ada inovasi. Saya mengamati cara jualan sebagian besar provider lokal (yang terutama bergabung disini), dan saya kira cara-cara yang digunakan sangat old school untuk era saat ini.
seperti tadi saya bilang, lokal itu sebetulnya tau kekurangan mereka sendiri, tetapi nggak bisa berbuat lebih karena terkendala biaya, untuk menyediakan server dan koneksi dengan spek yg setara dengan provider luar itu butuh biaya yg lebih besar. ntah mungkin juga ada kendala regulasi pembatasan bandwidth ke luar atau apalah. tapi saya yakin sebetulnya juga pada mau berkembang hanya cost nya kurang terjangkau untuk menyaingi luar

Rundingan itu masalah komunikasi aja bro, dengan provider luar jika gak ada masalah dengan komunikasi juga asik-asik aja ngobrolnya.. ;)
saya nggak ada masalah komunikasi sih. provider luar sulit diskusi masalah diskon tapi ada juga yg bisa. di lokal bisa minta server custom dengan spek beda dari yg dijual,,hehe. kalau provider luar misal yg dicari nggak ready ya disuruh nunggu kalo ready diinfo ke email tapi ya nggak kunjung datang emailnya. luar itu sistematis, kalau mau diskon target invoice bulanan harus terpenuhi sekian ratus atau ribu $. di ovh pengen diskusi, seminggu baru dibales. di indo enak bisa lewat WA, chat langsung ownernya. dari dwh saya jadi tau banyak owner provider lokal hehe.
 

Kencang.ID

Poster 1.0
terkendala biaya, untuk menyediakan server dan koneksi dengan spek yg setara dengan provider luar itu butuh biaya yg lebih besar
Saya setuju dengan statement ini, salah satu faktornya adalah karena rate rupiah ke USD sangatlah tinggi apalagi kebanyakan perangkat dan infrastruktur server kebanyakan di supply dari luar negri yang notabenenya akhir2 nya harus ( impor ), belum lagi ditambah bea masuk dan sebagainya, biayanya pasti lebih besar lagi.apalagi setau saya kebanyakan provider lokal ini adalah swasta dan bukan dari pemerintah, sehingga masalah modal seperti nya lebih terbatas, belum lagi seperti yang kita tau UMR Indonesia rata2 berapa sih?, Ini juga salah satu kenapa kita gabisa punya modal gede.pada akhirnya emang kembali lagi ke pemerintahnya, mau ngga ngesupport usaha2 lokal ini.
 

komputerserver

Apprentice 1.0
Saya setuju dengan statement ini, salah satu faktornya adalah karena rate rupiah ke USD sangatlah tinggi apalagi kebanyakan perangkat dan infrastruktur server kebanyakan di supply dari luar negri yang notabenenya akhir2 nya harus ( impor ), belum lagi ditambah bea masuk dan sebagainya, biayanya pasti lebih besar lagi.apalagi setau saya kebanyakan provider lokal ini adalah swasta dan bukan dari pemerintah, sehingga masalah modal seperti nya lebih terbatas, belum lagi seperti yang kita tau UMR Indonesia rata2 berapa sih?, Ini juga salah satu kenapa kita gabisa punya modal gede.pada akhirnya emang kembali lagi ke pemerintahnya, mau ngga ngesupport usaha2 lokal ini.

Pemerintah mau nya ambil alih hosting BUMN bagaimana?
yang swasta dibuat aturan dan pajak
 

ultra7

Poster 2.0
thread nya rame nih byk pemikiran2 berkualitas, mantap:41:

saya yakin pemerintah dalam realisasi proyek sebesar dan se-vital PDN pasti sudah didukung oleh expert2 bidang semua unsur yg dibutuhkannya,
apa kabar CSIRT indonesia, BSSN, Kemhan, Polri, Kemenkominfo, tak diragukan semua berisi orang2 hebat yg ga kalah dari luar negeri, belum lagi hacker2 indonesia... beuhhh :113:
namun...

negara ini terlalu besar utk dipandang dalam kacamata solusi IT saja, POLITIK adalah faktor utama spy semua hal di negeri ini bisa diselenggarakan dalam kadar minimal "best practice", syukur2 mencapai ideal condition.

sy doakan buat semua pelaksana teknis apapun siapapun, semoga dpt dukungan dari atas scr lebih baik, dan insiden ransomware segera terselesaikan... amiin, buat para politikus pemegang ataupun yg dekat dgn kekuasaan saya doakan bisa lebih memihak segala hal yg hilirnya adalah kepentingan rakyat dan republik ini... amiin :63:
 

Kencang.ID

Poster 1.0
Pemerintah mau nya ambil alih hosting BUMN bagaimana?
yang swasta dibuat aturan dan pajak
Sebenernya ini rada gaenak buat UMKM, tapi kalau emang mau buat layanan server yg dipegang BUMN kaya gitu, harusnya dia jualnya di harga yg agak tinggi biar swasta bisa jual di harga lebih murah, konsepnya sama kaya Indomaret/Alfamart, mereka itu emang diatur supaya harga jual agak lebih tinggi supaya toko2 kecil di desa2 bisa idup, bahkan kan ada aturan Alfamart/Indomaret gaboleh masuk ke desa( cuma pemerintah disini harus comit juga bahwa layanan nya bagus dan ga ecek2, lagian kalo pemerintah kan duidnya unlimited harusnya bisa lah, disisi lain mungkin pemerintah bisa lebih buat ke layanan infrastruktur networknya kaya buat internet exchange dan infrastruktur lain yang bisa menjangkau seluruh Indonesia dengan mudah agar nantinya harga bandwidth bisa murah di setiap daerah, kalau udah gitu nanti ini bisa juga dijual ke provider2 swasta secara b2b gaboleh b2c biar mereka bisa punya network yg murah tp juga berkualitas ), terus mungkin kalau bisa ya provider2 luar dikenakan pajak juga kalau jualan di Indonesia jadi agar dari segi harga mereka jualan produk di indo bisa lebih mahal ( ini akan membuat konsumen berpikir 2x untuk pakai produk luar/lokal )dan bonusnya ada duid pajak juga masuk ke indo, ini bisa nambah devisa negara juga apalagi pasar Indonesia kan lumayan gede
 

Kencang.ID

Poster 1.0
tapi balik lagi, semua ini hanya opini ,soalnnya orang2 di pemerintahan juga banyak yg punya kepentingan masing2, kadang mereka gamau merhatikan sekitar mereka dan kerja bakti buat mbangun negaranya, beberapa dari mereka cuma mikirin masuk kantor, absen, trus tiap bulan terima gaji, apa mungkin baiknya gajinya dibuat sistem bonus aja ya, jadi kalo pendapatan negaranya naik gajinya mereka makin tinggi sedangkan kalo ada masalah ekonomi yang buat pendapatan negara turun maka gajinya bakal lebih rendah, mungkin itu malah nimbulin semangat juang buat mbangun negaranya:24:

secara kalau diliat kan kalau pendapatan rakyatnya naik pendapatan pemerintah juga otomatis ikut naik, karena pajak kan persenan, jadi ketimbang fokus naikin persenan pajak yang mbuat rakyat sengsara, mending fokus naikin pendapatan rakyatnya supaya nominal pajak nya bisa naik muskipun persenannya masih sama

kalau emang kurang modal mending bikin SBN atau obligasi daripada harus buat program2 gajelas baru yg akhir akhirnya motong pendapatan rakyat :rolleyes:
 

XXIKU.COM

Hosting Guru
seperti tadi saya bilang, lokal itu sebetulnya tau kekurangan mereka sendiri, tetapi nggak bisa berbuat lebih karena terkendala biaya, untuk menyediakan server dan koneksi dengan spek yg setara dengan provider luar itu butuh biaya yg lebih besar. ntah mungkin juga ada kendala regulasi pembatasan bandwidth ke luar atau apalah. tapi saya yakin sebetulnya juga pada mau berkembang hanya cost nya kurang terjangkau untuk menyaingi luar
Saya pikir sih gk perlu meniru cara spek murah berkualitas yg dari provider luar juga om, lagian kan sudah banyak brand-brand raksasa di yang memang menguasai dan sudah hadir di pasar lokal karna pangsa pasar lokal memang sejak lama menggiurkan yang mana lokal tak mampu membendung masuknya perkembangan teknologi luar biasa mereka yang membuat kalah bersaing, kalah teknologi, kalah hardware, kalah harga, kalah jaringan, kalah permodalan, kalah jumlah pelanggan, dll. dan ya betul sekali mereka gk peduli mau user gembel pun mereka accept selama mampu beli. Karna memang segmen pasar di dunia perhostingan perserveran gk ada ketentuan yang berlaku, sasaran, dan target pasar. Berlaku khusus rakyat jelata atau berlaku khusus kaum elit seperti argumen provider hosting lokal wkwkwk yg menyatakan "pasar mereka beda lah" "target mereka beda dari kami" "kualitas mereka tidak sama dengan kami" nyatanya mereka hadir masuk nantang dan ngajak bersaing juga dengan penyedia lokal dan kegeser sendiri provider lokal.

Perlahan tapi pasti, hadirnya satelit internet murah starlink aja dinegatifkan nah, lihat saja nanti hasilnya apa modar dulu baru ISP lokal berubah kebijakan FUP, Price, dll.
 
Last edited:

Top