@pakjesolo jalan tengah itu bukan berarti apa yang kita mau, harus selalu diikuti? Bukankah itu dinamakan pemaksaan kehendak?
Coba saja diracik via telapon (kalau saya biasa tatap muka dengan pihak ketiga, kalau di jakarta mgkn saya bisa bantu sebagai pihak ketiga), jika memungkinkan untuk menemukan 'jalan tengah'.
Yang pasti jalan tengah ini, win-win, tidak bisa satu kalah dan satu menang, atau kalau mau seperti ini adanya yah win-lose saja (kalau dikembalikan uang seperti yang pak pakjesolo kehendaki juga menurut hostinger win-lose, imo). Kalau kedua-duanya keras dan tetap bertahan pada argumennya yah (win-lose), apa boleh buat, silahkan saja diteruskan ke meja hijau, meja bundar, meja biru atau meja-meja lain-lainnya.
Hasilnya (sudah bisa ditebak): kedua belah pihak pasti tidak ada yang untung (buat hostinger, nama baik juga dipertaruhkan, buat pakjesolo kesalahan dari belajar itu mahal harganya memang pak, uang sekolah).
PS: Saya tidak dibayar atau diuntungkan dari perselisihan atau perdamaian kedua belah pihak. Hanya saja, saya merasa koq kalau damai akan jauh lebih baik yah. Moga2 apinya cepet padam dulu ya pak. jauh lebih elok jikalau demikian