Linode Jakarta


Haha, saya sependapat, kadang susah nanganin yang kaya gitu
Selain susah karna gak kepantau, ya ketika di suspend teriak-teriaknya paling kencang, padahal udah salah.
kenapa ngga di rate limit ? penggunaan 200 Mbps itu berapa lama?
Bandwith yang ditawarin oleh provider apakah unlimited?
Kalau udah abuse gini ngapain di rate limit?
200Mbps concurrent setiap harinya, dalam waktu 4 hari (terhitung pertama ordernya juga)

Unlimited dalam penggunaan normal, bukan berarti maruk mau ngabisin bandwidth sebanyak itu.

Kalau bisa berkomentar segampang yang anda sebut saat reply-reply sebelumnya, cobalah jadi provider dulu supaya berkomentar itu jangan hanya dari sisi konsumen, karna saya juga masih sebagai konsumen meskipun juga provider :36:
 
sebenernya ada baiknya untuk provider lokal untuk bandwith nya di tetapkan aja, misalnya paket A maksimal 1000TB.
kalau di luar kan ada selalu ada maksimal paket, jika lebih limit kena charge. jadi yang pakai vpn bebas2 aja.


saya pernah di banned sama provider ijo yang internet nya banyak di pakai di kantor
alasannya sama melebihi batasan bandwith.

saya bukan provider
maaf jadi saya tidak mengerti, kenapa provider lokal selalu unmeter, mungkin provider lokal bisa jelaskan.
 
saya bukan provider
maaf jadi saya tidak mengerti, kenapa provider lokal selalu unmeter, mungkin provider lokal bisa jelaskan.
kalau dari saya sih mungkin karena memang user lokal cenderung banyak yg menyukai kalimat "Unmetered" walaupun dgn FUP,
untuk client corporate banyak yg ingin praktis ambil Unmetered, dari segi pemakaian untuk aplikasi2 web service sebenarnya tidak begitu besar.
Infrastruktur bandwidth di lokal sendiri masih terbilang lumayan mahal dan provider tentu akan menyediakan bandwidth sesuai kebutuhan marketnya,
Provider yang marketnya B2B pasti akan menolak customer yang pakai untuk VPN,
Untuk kami sendiri kenapa VPN dilarang, karena memang sangat mengganggu,
1. Budget < 100k, ngabisin bandwidth paling banyak
2. Banyak digunakan untuk abuse, minggu ini kami udah suspend beberapa VPS VPN karena dipakai untuk spam, ddos, judi online, dan bahkan untuk attack web pemerintah.

Jika jualan seperti di Linode sebenarnya ini sangat bagus sih, harga sesuai, bandwidth limited dan tambahan bw ada harganya juga.
Dari segi harga udah beda jauh, yang dianggap konsumen murah paling paket yang kecil dgn cpu 1 atau 2 core, untuk cpu 8 Core Keatas bisa dicoba bandingkan
Bandwidth paling tinggi 20 TB, sedangkan user nakal yg pakai VPN untuk abuse 20 TB itu hanya beberapa hari saja habisnya.

Kesimpulannya untuk VPN silakan pakai server luar, untuk kebutuhan B2B masih banyak provider lokal yang bisa handle.
 
Umumnya server diluar gk ada pembagian jatah bandwidth lokal/Inter sama aja bandwidth penggunaan karna routenya transit langsung via jalur penyedia Operator ISP tier-1 di langsung lokasi server DC tsb, jadi bandwidth murah apalagi dukungan mitra peering berlimpah untuk route dan transit IX. Di Eropa, SG atau US bahkan tiap kota, wilayah, juga sudah berdiri ISPnya Tier-1.

Bayangkan saja melebihi 1-10 TB bandwidth/1$ lah, gak keberatan bayar kalau melebihi jatah. apalagi kapasitas BW selalu berlimpah ruah, umumnya minimal batasan 10 TB-500TB/Free tiap bulan per server VPS/Dedicated server berani, melebihi itu juga tetap free tetapi speed drop tanpa suspend. Selama menikmati langganan server-server diluar negeri, saya lihat TOS nya gak pernah lihat ada larangan VPN paling fair usage bandwidth itupun jatah banyak.

Nah, makanya coba aja ada dah salah 1 Operator Career ISP kayak TATA, Cogent, Equinix, HE, bangun DC tiap kota di Indonesia kayak di luar negeri.
Nah, auto delete istilah bandwidth lokal dengan lompatan routing send/received packet mantap.
 
Umumnya server diluar gk ada pembagian jatah bandwidth lokal/Inter sama aja bandwidth penggunaan karna routenya transit langsung via jalur penyedia Operator ISP tier-1 di langsung lokasi server DC tsb, jadi bandwidth murah apalagi dukungan mitra peering berlimpah untuk route dan transit IX. Di Eropa, SG atau US bahkan tiap kota, wilayah, juga sudah berdiri ISPnya Tier-1.

Bayangkan saja melebihi 1-10 TB bandwidth/1$ lah, gak keberatan bayar kalau melebihi jatah. apalagi kapasitas BW selalu berlimpah ruah, umumnya minimal batasan 10 TB-500TB/Free tiap bulan per server VPS/Dedicated server berani, melebihi itu juga tetap free tetapi speed drop tanpa suspend. Selama menikmati langganan server-server diluar negeri, saya lihat TOS nya gak pernah lihat ada larangan VPN paling fair usage bandwidth itupun jatah banyak.

Nah, makanya coba aja ada dah salah 1 Operator Career ISP kayak TATA, Cogent, Equinix, HE, bangun DC tiap kota di Indonesia kayak di luar negeri.
Nah, auto delete istilah bandwidth lokal dengan lompatan routing send/received packet mantap.
di Linode harga bandwidth $15/TB

ini yang dibahas linode Jakarta kan?
 
Nah, makanya coba aja ada dah salah 1 Operator Career ISP kayak TATA, Cogent, Equinix, HE, bangun DC tiap kota di Indonesia kayak di luar negeri.
Nah, auto delete istilah bandwidth lokal dengan lompatan routing send/received packet mantap.
Naaahhh,,,gak segampang itu kalau bicara.
Cobain deh colo rak di SG dulu, nanti biar tau betapa mahalnya bandwidth di SG
 
di Linode harga bandwidth $15/TB

ini yang dibahas linode Jakarta kan?
sudah jauh ke bandwidth VPN om. Ya klw harga JKT tetap di beda tarif om dimanapun berada linode, google cloud.
Tapi gk heran harga charge bandwidth $1 (1-10TB) di server luar. $1 masih laku buat biaya bandwidth :D
 
Naaahhh,,,gak segampang itu kalau bicara.
Cobain deh colo rak di SG dulu, nanti biar tau betapa mahalnya bandwidth di SG
Masih mimpi angan-angan saya om bisa colocation server sendiri, beli server sendiri lalu bebas colocation :)
 
Kalau bisa berkomentar segampang yang anda sebut saat reply-reply sebelumnya, cobalah jadi provider dulu supaya berkomentar itu jangan hanya dari sisi konsumen, karna saya juga masih sebagai konsumen meskipun juga provider :36:
lah kok jadi baperan, itu dia susahnya diskusi dikita, apa-apa dikit pake perasaan. Jadi ngga sehat diskusinya.

Selain susah karna gak kepantau, ya ketika di suspend teriak-teriaknya paling kencang, padahal udah salah.
User yang nakal pasti akan selalu ada. Ada banyak tools diluar sana yang bisa dipake, mau bikin sendiri juga bisa. Kalo ngga mau repot dibikin cronjob yang cek bandwith user tiap periode tertentu, bisa disesuaikan dengan virtualisasi yang digunakan. Dilimit kecepatannya lebih fair dibandingkan suspend. Ngga semuanya hitam dan putih, masih ada abu-abu yang bisa dikembangkan.

sebenernya ada baiknya untuk provider lokal untuk bandwith nya di tetapkan aja, misalnya paket A maksimal 1000TB.
kalau di luar kan ada selalu ada maksimal paket, jika lebih limit kena charge. jadi yang pakai vpn bebas2 aja.
setuju, gimana mau dibatesin sama provider silahkan mereka bikin rumusnya, sebagain end-user kita jangan dibikin ribet. Yang penting diawal ada penjelasan yang detil.

kalau dari saya sih mungkin karena memang user lokal cenderung banyak yg menyukai kalimat "Unmetered" walaupun dgn FUP,
justru unmetered/unlimited itu datang dari hosting yang sebenarnya hanya gimmick, tapi sudah menjadi bagian dalam marketing hosting, sama dengan Core (bukan core dalam artian sebenarnya) ada juga yang menyebut istilah vcore.

Jika jualan seperti di Linode sebenarnya ini sangat bagus sih, harga sesuai, bandwidth limited dan tambahan bw ada harganya juga.
diluar dari sisi hardware, mereka softwarenya sudah canggih, hampir semua sudah otomatis, jadi dari sisi user nyaman dari sisi provider juga nyaman.
 
lah kok jadi baperan, itu dia susahnya diskusi dikita, apa-apa dikit pake perasaan. Jadi ngga sehat diskusinya.
Baper gimana ? ini kan diskusi, saling kasih tau sama berbagi pengalaman, nah itu fungsinya di beri tahu jangan hanya lihat dari sisi kiri saja, lihat sisi kanan, kok di bilang baper :41:

User yang nakal pasti akan selalu ada. Ada banyak tools diluar sana yang bisa dipake, mau bikin sendiri juga bisa. Kalo ngga mau repot dibikin cronjob yang cek bandwith user tiap periode tertentu, bisa disesuaikan dengan virtualisasi yang digunakan. Dilimit kecepatannya lebih fair dibandingkan suspend. Ngga semuanya hitam dan putih, masih ada abu-abu yang bisa dikembangkan.
Betul, sudah kita terapkan automasinya, tapi apa setelah itu? Masih mending user yang tau diri setelah di kasih proof, lha kebanyakan yang gak tau diri, di komplain ini itu karna tidak terima, dan akhirnya ngasih review jelek tuh.
 
Back
Top