Ya, benar. itu maksud saya
. Open source bukan berarti gratisan. Secara teknis source code nya dibuka (white box) untuk dimodifikasi dan tentunya dengan syarat dan kondisi yang tertera di lisensi, pendistribusian kode yang dimodifikasi sudah tertera dalam lisensi. Freeware adalah software gratis tapi kode sumbernya tidak disediakan (black box).
Dalam praktek sehari - hari, misalnya ada seorang klien ingin membuat website menggunakan wordpress (GPL) dan saya membangun plugin khusus untuknya. Karena plugin yang saya bangun memanfaatkan library pada wordpress, maka secara otomatis plugin saya menggunakan lisensi GPL atau lisensi yang kompatibel.
Pada saat delivery/serah terima maka saya memberikan kode sumbernya yang nantinya bisa klien modifikasi sesuai dengan kebutuhan. Itu makna open source sebenarnya, saya tetap dibayar untuk membangun suatu plugin dan kode sumbernya tersedia untuk klien.
Jika bicara menang kalah, .NET Framework sudah dibuat open source (Apache License) yang mungkin anda yang pernah dengar tentang DNX (.NET Execution Environment) yang mana mengijinkan ASP.NET berjalan di OS yang sering digunakan sebagai server secara native. Arahnya sudah melakukan unifikasi terhadap environment production yang sudah disadari oleh perusahaan kapital. Jadi kompetisi ini dibuat sebagai pasar bagi mereka untuk merangkul lebih banyak pelanggan.
Saat ini sudah terlihat sinergi antara "kubu" open source dan closed source, fenomena big data, software defined network (SDN) dan virtualisasi mengubah paradigma lama menjadi sesuatu yang baik. Itu 2 rupiah saya
