Kalau prinsip saya dari dulu bisnis itu sebaik nya di jalankan dengan kediktatoran, jadi saya agak anti dengan "Let me tell you how to run your business"
Saya merasa tidak mendikte bahwa Dewaweb harus begini harus begitu, semua keputusan kembali lagi ada di managerial Dewaweb, jika mereka memang merasa yang mereka lakukan sudah benar, masalah saya tidak berarti, dan tidak mau melakukan perbaikan,
itu adalah hak mereka sebagai provider yang harus saya hormati, dan saya pun sudah mengambil hak saya untuk tidak melanjutkan menggunakan layanan Dewaweb, namun dengan meninggalkan feedback konstruktif melalui thread ini dengan harapan tidak ada lagi konsumen seperti saya meninggalkan layanan mereka dengan kekecewaan karena masalah ini.
Perlu diingat dimanapun bisnis melibatkan penjual-pembeli, provider-user, yang jika salah satu merasa yang lain tidak kooperatif maka akan ditinggalkan. Jika hal ini merasa dibiasakan dan mudah saja dalam meninggalkan,
kembali lagi pertanyaannya sampai kapan Indonesia punya bisnis web hosting yang sehat?
Saya bisa memberi statement seperti ini karena problem yang di alami TS saat ini adalah kebijakan.
Jika Anda membaca ulang semua postingan saya termasuk 2 masalah yang saya alami sebelumnya (instalasi SSL pada Dedicated IP dan Autodebet credit card), kebijakan hanyalah salah satu masalah dari
masalah utama yang memayungi semua keluhan saya bersumber pada komunikasi yang berantakan dari pihak provider kepada konsumennya. Masalah kebijakan NS ini contohnya, tidak ada komunikasi sama sekali kepada konsumen baik dari e-mail newsletter maupun update pada KB dan langsung diterapkan secara sepihak, sampai saya mengajukan protes, dan setelah diprotes baru dibahas dalam rapat mingguannya dan baru dikembalikan seperti semula. Saya mencoba menghormati setiap kebijakan yang diambil, tapi apakah kebijakan tersebut benar-benar "bijak" bagi kedua sisi (provider dan user)?
Dan apakah kebijakan tersebut selalu memenuhi ekspektasi user? Tentunya tidak, ada beberapa provider yang memang menerapkan vertical integration untuk membangun ekosistem mereka sendiri.
Betul, provider berhak memiliki kebijakan yang tidak memenuhi ekspektasi user dengan pertimbangan mereka sendiri, tetapi kembali lagi
jika hal ini dikomunikasikan dengan baik, tentunya tidak akan jadi masalah karena sudah menjadi resiko bagi user memilih provider tersebut.
Sebagai contoh konkret, saya mencontohkan program "Hosting Unlimited". Banyak provider ramai mengiklankan kata "unlimited = tidak terbatas" yang memang secara limit kapasitas harddisk tidak dihitung.
Namun provider yang bijak berani menulis ketentuan "Inodes akan dihitung atau dibatasi" secara transparan dan inilah yang membedakan mana provider yang berkualitas dalam berkomunikasi dan mana yang hanya berani mengiklankan dan malah berintensi menjebak konsumen.