Menurut saya sih memberitahu soal spesifikasi server ke pelanggan itu, bisa menjadi informasi yang berguna tapi bisa juga nggak berguna sama sekali buat pelanggan tersebut. Karena ini adalah layanan shared, maka yang lebih bermanfaat selain dengan memberikan informasi spesifikasi server, adalah juga memberikan informasi mengenai limitasi-limitasi resourcenya, terutama bila menggunakan cloudlinux.
Infokan saja soal limitasi di cloudlinuxnya: max % cpu, ram, iops, entry process, etc. Untuk customer yang lebih berpengalaman, tentu info soal spesifikasi server dan juga limitasi cloudlinuxnya akan menjadi pertimbangan buat mereka. Tapi tiap user pasti punya pertimbangan-pertimbangan lain juga saat membandingkan layanan dari 1 provider ke provider lainnya.
Saya sendiri kalau mau beli reseller. setidaknya akan mencari kedua info tersebut atau menanyakan apabila nggak diinfokan oleh providernya. Misal di provider A dan B memiliki spek server yang mirip-mirip: pakai dual socket cpu, ram 96 gb, 1 gbps port, limitasi cloudlinuxnya pun juga sama, tapi di provider B kapasitas disk nvme nya 2x lebih kecil, maka saya relatif condong pilih provider B. Karena asumsi saya kalau spek server sama tapi kapasitas disk servernya lebih sedikit, maka jumlah usernya lebih sedikit.
Kalau mau lebih transparan lagi sih berikan aja sekalian informasi berapa banyak user / domain yang aktif didalamnya. Cuman yang terakhir ini kayaknya jarang yang mau memberitahu.