kl hal ini hampir tidak mungkin
bahkan biaya promosi perusahaan luar itu bisa lebih besar dibandingkan valuasi perusahaan lokal. mereka masuk ke Indonesia seperti untuk buang duit
nah kembali lagi ke promosinya , target kemana hehe
kl hal ini hampir tidak mungkin
bahkan biaya promosi perusahaan luar itu bisa lebih besar dibandingkan valuasi perusahaan lokal. mereka masuk ke Indonesia seperti untuk buang duit
jangan2 owner-nya juga sama mas .... heheheheYang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama. Sehingga yang membedakan di mata konsumen apa?
Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama.,, klo menurut saya ini syah2 saja krn tdk ada undang2 yg mengatur harus beda..... lagian rezeki sudah ada yg ngatur juga
Namanya orang jualan, kalau bisnis masih serumpun secara online, saya kira sah-sah saja para hoster merambah ke bisnis sampingan lain seperti produk digital marketing, application developer, SEO, digital agency, dll. Mana yang laku jual silahkan digeluti, masalah urusan perut sah-sah saja, yang penting halal menurut MUI
jangan2 owner-nya juga sama mas .... hehehehe
Lha, itu kalau sudah berbentuk badan usaha atau perusahaan (company) dengan modal yang kuat. Dan juga beda pula antara usaha kecil, menengah dan skala besar. Menurutku melihat tingkatan bisnis nya juga, apa lagi yang masih usaha bersifat perorangan (single fighter)Sah-sah saja kok Pak Kyai.
Kalau menurut ilmu GCG (Good Corporate Governance), diversifikasi usaha justru adalah hal yang baik karena secara tidak langsung akan memperluas jangkauan market. Namun biasanya perusahaan yang mau melebarkan sayap usaha (yang bukan inti bisnis) akan membuat sebuah Divisi/Departemen khusus atau bahkan mendirikan anak perusahaan untuk mengerjakannya.
Lha, itu kalau sudah berbentuk badan usaha atau perusahaan (company) dengan modal yang kuat. Dan juga beda pula antara usaha kecil, menengah dan skala besar. Menurutku melihat tingkatan bisnis nya juga, apa lagi yang masih usaha bersifat perorangan (single fighter)
Biasanya kalau perorangan atau masih pemula itu masih berawal dalam pencarian sebuah jalan, yaitu mungkin dengan cara jual banyak produk, dari sini seseorang adu peruntungan dari sekian banyak produk, mana produk yang akan laris manis.
Selain itu, Kadar kemampuan dan bakat seorang single fighter juga berbeda-beda dalam menjalankan nya, ada yang mampu di atasi sendirian atau bahkan sekali gerak bisa menyelesaikan 3 macam usaha, contoh kecil saja seorang ibu yang dalam satu waktu bisa mengatasi 3 atau 5 pekerjaan sekaligus, seperti : mengasuh anak+memasak+mencuci+menyapu sambil WA-an dan lain. Apalagi tugas cuma sebagai hoster saja, saya rasa masih kurang bagi sang ibu...
Semua kembali pada kepribadian dan kemampuan diri masing-masing. CMIIW...
Kalau sudah terjun di bisnis hosting sebaiknya fokus kepada intinya saja yaitu, hosting. Merambah dan diversifikasi usaha ke digital marketing, application developer, SEO, digital agency justru akan membuat lingkup usaha makin luas dan pada akhirnya waktu serta sumber daya yang harus owner lakukan juga akan terkuras. Apalagi kebanyakan hoster di sini single fighter.
Untuk itu solusi yang praktis adalah merangkul dan bekerjasama dengan pihak agensi, developer dan lain-lain untuk dapat menempatkan proyek mereka di hosting kita. Biarlah mereka lakukan bisnis mereka, kita fokus ke bisnis kita juga.
Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama. Sehingga yang membedakan di mata konsumen apa?
Ketika orang lain mengikuti pasar generalis maka untuk berbeda kita harus spesialis. Entah itu spesialis dalam hal teknologi, layanan atau paket yang ditawarkan.
Kalau yang saya pakai di panel ISPmanager, update terbaru sudah otomatis terinstal paket gratis imunify360.Dari sisi teknologi hosting, apakah server tradisional masih tetap laku atau ada kecenderungan semua mulai beralih ke Cloud Computing ya?
Di sisi softwarenya, apakah kombinasi cloudlinux + litespeed + cpanel + imunify360 akan menjadi standard hosting kedepannya atau akan ada terobosan baru yang akan menggeser mereka? Siapa tahu tahun ini ada software kombinasi ke-4-nya yang dikemas jadi satu dengan fitur yg lebih baik dan harga yg lebih terjangkau.
Kalau sudah terjun di bisnis hosting sebaiknya fokus kepada intinya saja yaitu, hosting.
bagian ini suruh fokus ke hosting aja
Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama.
bagian ini malah bilang cendrung seragam
aku tak mengerti gimana bisa beda orang teknologinya sama terus cara bikin bedanya gimana yah kalo bukan diversifikasi. mau bikin cloud malah jadinya cloud2an buat gimik doang