Tren Bisnis Hosting 2019 ?


kl hal ini hampir tidak mungkin
bahkan biaya promosi perusahaan luar itu bisa lebih besar dibandingkan valuasi perusahaan lokal. mereka masuk ke Indonesia seperti untuk buang duit

nah kembali lagi ke promosinya , target kemana hehe
 
Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama. Sehingga yang membedakan di mata konsumen apa? :D
jangan2 owner-nya juga sama mas .... hehehehe
 
Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama.,, klo menurut saya ini syah2 saja krn tdk ada undang2 yg mengatur harus beda..... lagian rezeki sudah ada yg ngatur juga
:music:

Saya rasa di sini kita berdiskusi mengenai dinamika trend bisnis hosting dan tidak sedang berbicara rejeki mas. Kalau rejeki lingkupnya sudah beda dan tidak bisa diukur dengan parameter yang jelas. Rejeki untuk saya belum tentu disebut rejeki buat orang lain. :)

Namanya orang jualan, kalau bisnis masih serumpun secara online, saya kira sah-sah saja para hoster merambah ke bisnis sampingan lain seperti produk digital marketing, application developer, SEO, digital agency, dll. Mana yang laku jual silahkan digeluti, masalah urusan perut sah-sah saja, yang penting halal menurut MUI :D

Sah-sah saja kok Pak Kyai. :D
Kalau menurut ilmu GCG (Good Corporate Governance), diversifikasi usaha justru adalah hal yang baik karena secara tidak langsung akan memperluas jangkauan market. Namun biasanya perusahaan yang mau melebarkan sayap usaha (yang bukan inti bisnis) akan membuat sebuah Divisi/Departemen khusus atau bahkan mendirikan anak perusahaan untuk mengerjakannya.

jangan2 owner-nya juga sama mas .... hehehehe

Mungkin yang punya EIG mas. :D
 
Sah-sah saja kok Pak Kyai. :D
Kalau menurut ilmu GCG (Good Corporate Governance), diversifikasi usaha justru adalah hal yang baik karena secara tidak langsung akan memperluas jangkauan market. Namun biasanya perusahaan yang mau melebarkan sayap usaha (yang bukan inti bisnis) akan membuat sebuah Divisi/Departemen khusus atau bahkan mendirikan anak perusahaan untuk mengerjakannya.
:D
Lha, itu kalau sudah berbentuk badan usaha atau perusahaan (company) dengan modal yang kuat. Dan juga beda pula antara usaha kecil, menengah dan skala besar. Menurutku melihat tingkatan bisnis nya juga, apa lagi yang masih usaha bersifat perorangan (single fighter)

Biasanya kalau perorangan atau masih pemula itu masih berawal dalam pencarian sebuah jalan, yaitu mungkin dengan cara jual banyak produk, dari sini seseorang adu peruntungan dari sekian banyak produk, mana produk yang akan laris manis.
Selain itu, Kadar kemampuan dan bakat seorang single fighter juga berbeda-beda dalam menjalankan nya, ada yang mampu di atasi sendirian atau bahkan sekali gerak bisa menyelesaikan 3 macam usaha, contoh kecil saja seorang ibu yang dalam satu waktu bisa mengatasi 3 atau 5 pekerjaan sekaligus, seperti : mengasuh anak+memasak+mencuci+menyapu sambil WA-an dan lain. Apalagi tugas cuma sebagai hoster saja, saya rasa masih kurang bagi sang ibu... :D
Semua kembali pada kepribadian dan kemampuan diri masing-masing. CMIIW...
 
Last edited:
Lha, itu kalau sudah berbentuk badan usaha atau perusahaan (company) dengan modal yang kuat. Dan juga beda pula antara usaha kecil, menengah dan skala besar. Menurutku melihat tingkatan bisnis nya juga, apa lagi yang masih usaha bersifat perorangan (single fighter)

Biasanya kalau perorangan atau masih pemula itu masih berawal dalam pencarian sebuah jalan, yaitu mungkin dengan cara jual banyak produk, dari sini seseorang adu peruntungan dari sekian banyak produk, mana produk yang akan laris manis.
Selain itu, Kadar kemampuan dan bakat seorang single fighter juga berbeda-beda dalam menjalankan nya, ada yang mampu di atasi sendirian atau bahkan sekali gerak bisa menyelesaikan 3 macam usaha, contoh kecil saja seorang ibu yang dalam satu waktu bisa mengatasi 3 atau 5 pekerjaan sekaligus, seperti : mengasuh anak+memasak+mencuci+menyapu sambil WA-an dan lain. Apalagi tugas cuma sebagai hoster saja, saya rasa masih kurang bagi sang ibu... :D
Semua kembali pada kepribadian dan kemampuan diri masing-masing. CMIIW...

Benar Pak Kyai.
Yang saya tulis di atas untuk merespond post Pak Kyai sebelumnya dan contoh tersebut adalah kondisi ideal dimana seharusnya diversifikasi usaha itu dilakukan. Kalau seorang single fighter bisa melakukan semuanya tanpa ada yang dikorbankan ya nggak masalah dan menurut saya sah-sah saja. :)
 
Dari sisi teknologi hosting, apakah server tradisional masih tetap laku atau ada kecenderungan semua mulai beralih ke Cloud Computing ya?
Di sisi softwarenya, apakah kombinasi cloudlinux + litespeed + cpanel + imunify360 akan menjadi standard hosting kedepannya atau akan ada terobosan baru yang akan menggeser mereka? Siapa tahu tahun ini ada software kombinasi ke-4-nya yang dikemas jadi satu dengan fitur yg lebih baik dan harga yg lebih terjangkau.
 
Kalau sudah terjun di bisnis hosting sebaiknya fokus kepada intinya saja yaitu, hosting. Merambah dan diversifikasi usaha ke digital marketing, application developer, SEO, digital agency justru akan membuat lingkup usaha makin luas dan pada akhirnya waktu serta sumber daya yang harus owner lakukan juga akan terkuras. Apalagi kebanyakan hoster di sini single fighter. :)

Untuk itu solusi yang praktis adalah merangkul dan bekerjasama dengan pihak agensi, developer dan lain-lain untuk dapat menempatkan proyek mereka di hosting kita. Biarlah mereka lakukan bisnis mereka, kita fokus ke bisnis kita juga.

Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama. Sehingga yang membedakan di mata konsumen apa? :D

Ketika orang lain mengikuti pasar generalis maka untuk berbeda kita harus spesialis. Entah itu spesialis dalam hal teknologi, layanan atau paket yang ditawarkan.

Kalau sudah terjun di bisnis hosting sebaiknya fokus kepada intinya saja yaitu, hosting.
bagian ini suruh fokus ke hosting aja

Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama.
bagian ini malah bilang cendrung seragam

aku tak mengerti gimana bisa beda orang teknologinya sama terus cara bikin bedanya gimana yah kalo bukan diversifikasi. mau bikin cloud malah jadinya cloud2an buat gimik doang:20:
 
Dari sisi teknologi hosting, apakah server tradisional masih tetap laku atau ada kecenderungan semua mulai beralih ke Cloud Computing ya?
Di sisi softwarenya, apakah kombinasi cloudlinux + litespeed + cpanel + imunify360 akan menjadi standard hosting kedepannya atau akan ada terobosan baru yang akan menggeser mereka? Siapa tahu tahun ini ada software kombinasi ke-4-nya yang dikemas jadi satu dengan fitur yg lebih baik dan harga yg lebih terjangkau.
Kalau yang saya pakai di panel ISPmanager, update terbaru sudah otomatis terinstal paket gratis imunify360.
Adapun modul2 gratis pilihan, seperti module gratis cloudflare, free SSL let's enscrypt, modul auto web script dan ada juga modul2 berbayar lainnya yang di rekomendasikan oleh mereka :)
 
Last edited:
Kalau sudah terjun di bisnis hosting sebaiknya fokus kepada intinya saja yaitu, hosting.
bagian ini suruh fokus ke hosting aja

Yang saya lihat sekarang industri bisnis hosting di Indonesia cenderung seragam, satu hoster dengan hoster lainnya menawarkan hal yang sama. Paket hosting sama, harga relatif sama, upstream sama, teknologi sama bahkan templete/theme website punya hoster pun sama.
bagian ini malah bilang cendrung seragam

aku tak mengerti gimana bisa beda orang teknologinya sama terus cara bikin bedanya gimana yah kalo bukan diversifikasi. mau bikin cloud malah jadinya cloud2an buat gimik doang:20:

Yuk, jangan dibuat ribet sesuatu yang sebenarnya sederhana.

Kita ambil contoh Litespeed. Semua hoster sekarang "latah" menggunakan Litespeed dengan asumsi web bakalan lebih cepat hanya karena pakai Litespeed. Harga paket hosting dengan Litespeed pun berbeda dengan paket hosting biasa.

WPEngine, Kinsta bahkan hoster umum seperti Siteground tidak menggunakan Litespeed, lantas apakah kecepatan yang mereka tawarkan jauh dibawah hoster dengan Litespeed? Begitu juga dengan control panel yang mereka develop sendiri.

WPEngine develop teknologi VELOCITIZE®, TORQUE® dan EVERCACHE®
Kinsta langsung upstream ke Google Cloud Platform
Siteground develop SuperCacher

Bisa dibayangkan kalau ketiga hoster di atas hanya sekedar jualan hosting tanpa ada inovasi apapun. Saya rasa mereka tidak akan setenar seperti sekarang.

Tentu hoster lokal kita mungkin tidak memiliki modal atau sumber daya sebesar mereka namun yang patut dicontoh adalah bagaimana mereka bisa berinovasi dan berbeda dalam hal teknologi, marketing dan pasar yang dituju.

Kinsta dan Siteground hanya berasal dari negara Hungaria dan Bulgaria namun mereka bisa bersaing dengan hosting kuat di Amerika Serikat dan memiliki konsumen di seluruh dunia. Karena apa? Hanya sekedar jualan hosting? :D

Teknologi boleh sama tapi maksud postingan saya adalah bagaimana hoster bisa memberikan nilai tambah dari teknologi tersebut dengan tidak hanya sekedar beli lisensi, install terus jual tanpa ada inovasi yang ditawarkan.

Setiap tahun teknologi terus berkembang dan hoster pun harus bisa setidaknya menyesuaikan atau berinovasi agar tidak dimakan oleh kompetitor.

PS: Contoh cloud yang Tuan sebutkan terlalu umum dan tidak cocok dijadikan argumen dalam postingan.

Mudah-mudahan sampai di sini Tuan Lutfi paham maksud saya tanpa harus menjelaskan panjang lebar lagi. :p
 
Login pertama di DWH 2019, fiuhhhh :(

Kita semakin kecil kalau merasa diri kita kecil, walaupun sebenarnya kita memang kecil, tapi semangat tidak boleh kecil, insyta Allah penghasilannya tidak kecil

Kuncinya go internasional, dengan BAHASA INGGRIS, update rutin sosmed tentang hosting tuan, misal sudah update versi php, update OS, tunjukin kalau tuan punya server beneran, tunjukin foto kantor, data center, alamat jelas, kasil promo code, etc....intinya yg bisa membuat kepercayaan calon klien meningkat

Orang Indonesia agak pelit kalau suruh ngeluarin uang, maunya yang bagus, pelayanan ramah, uptime 1000%, dan ............ muraahhhh

kalau bule ga akan sungkan ngeluarin uang yang penting sebanding dengan kualitas, selama

*ini cuma sekedar saran, ga setuju gapapa :)
 
Back
Top