masalah slalu muntjul tjuma dengan dua bentuk :
1. memang bermasalah
2. ada yg mempermasalahken
jadi biar waktu aja yg menentuken berhasil ato ndaknya lucky hosting dengan gaia berjualan tarip lifetime nya.
untuk para pemain bisnis hosting yg mrasa was-was kuatir lucky hosting merusak pasar, ya bgitula dunia bisnis.
saia dulu perna juga bisnis fisik tulen, jalanin toko warisan alm. bokap, ya bgitu juga.
slalu ada aja yg dituding sbagei perusak pasar.
ndak di lapangan ndak di onlenan, kasus yg begini ini memang selalu (pasti) ada.
tjuma yg namanja bisnis mas bro, ndak hanja harga/fitur aja senjatanya.
tapi juga layanan.
dalam beberapa taun menjadi peternak website saia dapati orang² yg masuk (pindahan) maioritas akibad ndak puas ama kualitas-kuantitas layanan di tempad lama.
saad website down/rusak/hacked ato sedang tertimpa permasalahan lainnja, ndak ada yg tjekatan ngelayanin padahal sangad didamba.
maka minggad beliau migrasi ke hostingan laen demi mendapatken layanan yg dirasa/diperkiraken lebih romantis.
jadi sringkali ndak peduli sbrapa besar sbua kompeni hosting, sbrapa lama dia nekuni hosting, sbrapa dahsjad hardware/software servernja, sbrapa megah kantornja, slama ndak brusaha ramah dan ndak mau ngerti perasaan pelanggan/tjalon pelanggan ya tetep aja lama-klamaan bikin males.
palagi hoster support judes dan sering kabur (sembunyi) ninggalin pelanggan²nya ketika dalam kesulitan.
akan djauh berbeda dengan hoster kecil muda belia nan ramah yg walo server beberapa kali down masi bisa tangkas memberiken pendjelasan teknis dan oepaia perbaikan.
pelanggan bisa seneng dan lebih lega kerna selalu didampingi (asal ndak tiap hari berhari² down berkali²).
hoster model gini ini (yg ramah dan tjeria) yg berpotensi besar tjepad dikelilingi dan disayangi banjak konsumen.
kerna kalo ndak keliru, hosting jatohnya lebi banjak masuk ke kategori usaha.... jasa kan yah?
akirnja bener kata mas bro
jaapns sedjak awal :
kalo lucky hosting ndak brasil lolos seleksi alam, konsumen akan mendapatken hikmah dan lalu hunting hosting laennja lagi dgn bekal pengalaman yg didapadnja.
kerna bukan hanja akibad hosting mati maka website penting milik mreka rela diikutin mati juga kan yah?
jadi menurud saia merusak tarip bukanla sesuatu yg luar biasa.
andei jadi merugi (setjara perhitungan umum memang bakal rugi) maka seharusnja dia ndiri yg menanggung kerugian.
yampenting bukan merusak dengan tjara yg bener-bener merusak : menyerang hosting² laen dengan ddos dan ato another kekedjian teknikal sebangsanja itu.
lucky hosting biarlah menjalanken bisnis nja dengan tjara dia.
kita dengan tjara kita.
sbap konsumen yg dimanapun dan siapapun berhak memilih/mentjitjipi hosting model yg gimanapun dengan keputusan dan pertimbangan resiko mreka masing².