Pengertian Cloud Hosting


Status
Not open for further replies.
Hosting yang ditaruh di cloud (awan / langit) *secara harfiah
Kebayang gak ?
Kalo saya sih belum kebayang, jd anggep saja itu cuma trik marketing. Thats it

tergantung providernya, seperti contohnya biznet gio cloud menurut hemat saya pure cloud

Oh ya.., sekalian mau tanya, apa perbedaan antara cloud dengan cluster ?

dari cluster lah dibentuk cloud, sementara cluster itu sendiri merupakan beberapa server yang di combine menjadi beberapa pool resource yang dapat digunakan oleh cloud

Terminology yang tepat bukannya High Availability Hosting ya ? :D

kalau ini saya sepakat :113:

yang penting jangan berpikiran kalo "cloud = hosting tanpa masalah", dari pada mumet2

yup bener, kalo tidak multi uplink dan tidak multi electricity ya sama juga boong :D

Yang bener ini ya?
400px-Cloud_computing.svg.png

Dipisah-pisah tapi jadi kesatuan itu cloud?

Kalau storage nya rusak ya tetap down
kalau networknya putus ya tetap down
kalau databasenya crash ya tetap down.

Apa begitu?

saya pikir tidak seperti itu

cloud computing dan cloud hosting mungkin beda,, dulu pernah ikut seminar tentang cloud computing yg kasarnya kalau menerapkan data di internet itu termasuk cloud computing contohnya email, dropbox, database online
kalau cloud hosting cenderung mengarah ke mutiple server high availability dan auto healing

untuk cloud hosting saya sepakat nih

kalau dipisah-pisah jadi kesatuan itu bisa jadi n-tier architecture ... terminologinya ya ... tapi gambar itu menjelaskan kok :D Apapun sumberdaya komputasi yang tidak terdapat dalam premis kita sendiri bisa disebut cloud :D

tidak bisa setiap resource dalam infra kita lalu disebut cloud :D

Menarik nih.. Gelar tiker ah :D
Cloud hosting mungkin terdiri dari banyak server. Tapi tidak semua cloud menawarkan failover dan auto healing cloud.
Biar terdiri dari banyak server, bukan berarti tidak bisa down, di sinilah kadang orang beranggapan kalau sudah cloud maka ga akan down karena servernya banyak dan kalau ada yang down bisa dipindah ke server lain.

Contoh:
Cloud server yang saya ambil beberapa waktu lalu menawarkan high availability, yang menurut mereka artinya adalah jika ada yang stuck atau tidak berfungsi maka otomatis merestart tanpa campur tangan admin (kita). Bahkan mereka tantang saya untuk shut down servernya, dan dalam sekian menit kedepan akan online lagi :D

Dia juga menawarkan failover pada SAN drive. Failover menurut mereka adalah jika ada crash atau failure pada satu server, maka server lain siap menggantikannya dan melanjutkan proses tersebut.

Kenyataan:
Tahu kan perpindahan gedung incero kemarin? Ya mau tidak mau down lah cloud yang saya ambil tersebut karena semua server dipindah termasuk central SAN drivenya, biarpun ada failover, maka tidak akan berfungsi karena SAN drivenya ikut dipindah ke gedung baru (begitu penjelasan mereka).

Jadi kalau definisi cloud itu tidak bisa down karena ada failovernya, maka rasanya kurang tepat. Kalau uptimenya lebih bagus mungkin bisa dibilang begitu :)

disinilah letaknya kelemahan legacy SAN storage sebab mereka adalah block level storage jadi semua transfer data base on fibre channel..

kalo pake ceph anda tidak usah khawatir sebab sudah auto healing storage..

Bagaimana dengan hosting yang di dalamnya ada fitur cloudflare ?

cloudfare itu adalah cdn berbasis reverse proxy nginx yang dapat meminimalisir ddos dan juga sebagai caching static content..data tetap akan di request ke server origin-nya..

Kalau saya sendiri memahami cloud computing lebih kepada infrastruktur dari si datacenter harus high availability dengan backup link dan data yang ditempatkan dibeberapa lokasi yg berbeda sehingga bisa meminimalisir down time....

untuk cloud hosting beda datacenter harus kuat backbone linknya sebab transfer dari dan ke storage harus kuat juga

ikut gelar koran buat duduk menyimak.. :D

sepertinya memang terminologi cloud itu bisa bermacam-macam, jadi malah bikin bingung.
saya sendiri memahami cloud secara sederhananya ya seperti sifat awan syang sebenarnya. sangat fleksibel yaitu bisa mengembang, mengempis dan berpindah tempat. sehingga menurut pemahaman saya adalah sebuah server yang bisa dengan mudah diupgrade/downgrade resourcenya dan bisa dipindahkan lokasinya tanpa terlihat downtimenya

server dalam arti disini adalah vps bukan physical server sebab base cloud itu sendiri adalah virtualisasi

yup, bisa pindahkan lokasi tanpa downtime asalkan satu vlan yang sama
 
@Mahmud ya itu kalau dia lintas datacenter, tapi kalau di satu datacenter yang sama ya tetap down.

maksudnya dari sisi mananya nih bro?

no offense nih bro, kalo dc-nya carrier neutral dan tersedia multiple uplink, teknologinya seperti ceph storage (bukan legacy storage), multiple cluster server, multiple redundant network device, minimal koneksi dari server ke network device menggunakan etherchannel atau sejenisnya, electrity-nya minimal 2n+1 menurut hemat saya kemungkinan down bisa diminimalisir.. teknologi cloud ditujukan memang untuk automatic failover high availability..target pasarnya ditujukan untuk public services yang menginginkan minimal downtime sangat sangat minimal bagi usernya..

kecualinya dcnya kebakaran dan tidak ada drc sama sekali baru amsiong itu namanya :D

note : kalo untuk private infrastructure dan memang benar2 ga mau ada downtime pake fault tolerance aja sekalian.. :D
 
maksudnya dari sisi mananya nih bro?

no offense nih bro, kalo dc-nya carrier neutral dan tersedia multiple uplink, teknologinya seperti ceph storage (bukan legacy storage), multiple cluster server, multiple redundant network device, minimal koneksi dari server ke network device menggunakan etherchannel atau sejenisnya, electrity-nya minimal 2n+1 menurut hemat saya kemungkinan down bisa diminimalisir.. teknologi cloud ditujukan memang untuk automatic failover high availability..target pasarnya ditujukan untuk public services yang menginginkan minimal downtime sangat sangat minimal bagi usernya..

kecualinya dcnya kebakaran dan tidak ada drc sama sekali baru amsiong itu namanya :D

note : kalo untuk private infrastructure dan memang benar2 ga mau ada downtime pake fault tolerance aja sekalian.. :D

Bisa dipahami pak. :) terima kasih penjelasannya.
 
Newbie ikut nyimak hehehe....

Soalnya akhir2 ini penasaran sama yang namanya cloudhosting beneran itu apa. Dan udah pernah ketipu juga sama marketingnya hoster yg bilang dirinya cloudhosting tapi ternyata servernya di linode dan cuma 1-2.

menurut saya, yang beneran cloud hosting itu Bisa menyediakan beberapa hal berikut :
  • Scalibility
  • High Availability
  • On Demand Pricing
  • Auto Fail Over
Jadi ya resourcenya bisa diresize kapan aja dan mudah. Downtime diminimalisir. Bayar seperlunya yang digunakan saja.

Tapi ya tetep harus backup sendiri kitanya hehe...
 
Bukanya linode memang cloud? sama seperti digitalocean, ovh, leaseweb dll

Linodenya Mungkin iya.
Tapi hoster yg saya pakai itu tidak mas. Karena cuma makai 1-2 vps di linode tapi ngaku cloudhosting. Vps dia down, ya down juga lah website saya. Nggak ada failover, nggak ada load balancer. Jadi nggak high availability. Hehe
 
Linodenya Mungkin iya.
Tapi hoster yg saya pakai itu tidak mas. Karena cuma makai 1-2 vps di linode tapi ngaku cloudhosting. Vps dia down, ya down juga lah website saya. Nggak ada failover, nggak ada load balancer. Jadi nggak high availability. Hehe

Cloud itu belum tentu high available dan failover. di awal posting ini ada penjelasan dari Pak @dondyb
dan jika harapannya adalah shared hosting yang high available maka terminologi promosinya begini "Shared Hosting High Availability"

VPS down apa memang mati atau terkena flooding sehingga vpsnya lambat dan service nya mati?
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top