Apa sih, hedonisme itu?
Hedonisme adalah pandangan yang menjadikan kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Karena tujuannya adalah kepuasan dan kesenangan hidup di dunia, semuanya kemudian diukur dengan kebendaan berupa harta, uang dan semua yang tampak dari luanya saja. Orang yang senang itu menurut mereka adalah yang harta bendanya banyak dan orang yang bahagia itu adalah orang yang senang.
Akhirnya cara berfikirnya bagaimana agar punya harta yang banyak lalu hidup jadi senang dan bahagia. Tidak peduli dengan tujuan-tujuan yang mulia. Yang penting puas, yang penting senang, tidak peduli dengan yang lain. Sedangkan orang atau individu yang menganut pandangan ini disebut sebagai hedonis atau hedon.
Gaya hidup seperti ini dipandang bebas dan berani. Celakanya, ini menjadi daya tarik tersendiri bagi khususnya remaja. Bebas dan berani, dianggap cool.
Ketika orang menjadi hedon akan ada nilai-nilai luhur kemanusiaan yang luntur dan hilang. Misalnya, orang seperti ini kepekaan sosialnya akan luntur karena ketika berinteraksi secara sosial yang diperhitungkan adalah untung ruginya. Mereka akan menjadi sangat tidak peduli. Akibatnya ketika ada orang yang membutuhkan uluran tangan, mereka enggan menolong karena tidak mau rugi.
Kenali Tanda-Tandanya
Kita bisa saja menyalahkan globalisasi dunia yang tanpa batas itu sebagai puncanya. Namun kita tidak akan pernah bisa menghalang globalisasai dunia itu memasuki rumah kita. Kecuali jika kita menutup diri dan keluarga kita rapat-rapat dari dunia dan segala teknologinya. Namun itu juga hampir mustahil, bukan?
Persoalannya sekarang adalah, adakah kita sebagai orang tua sudah siap dengan itu semua? Sudahkah kita membekali anak kita dengan filter yang cukup? Mari kita renungi kembali, “Bagaimana kita telah mendidiknya selama ini? Sudahkah kita menempatkan agama sebagai prioritas utama dalam pendidikan mereka?”
Ada 4 hal yang ortu perlu jaga, yang jika ini sudah menjadi kecendrungan anak anda, kemungkinan anak anda sudah terjangkit penyakit hedon.
Yang PERTAMA adalah anak sangat suka dengan kegiatan ‘bersenang-senang’. Inginnya setiap waktu itu adalah saat bersenang-senang. Jika hal ini sudah menjadi kecendrungannya, ortu sudah perlu berhati-hati. Karena mereka yang memiliki kecendrungan ini, jiwa juangnya sangat tipis. Inginnya semuanya enak dan gampang. Jika sudah memerlukan perjuangan bisa-bisa ditinggalkan begitu saja. Yang penting bagi mereka adalah apa saja yang penting senang.
KEDUA, senang foya-foya. Apalagi kalau sudah seperti ini. Berapapun duit yang diberikan pasti habis dibelanjakan demi memuaskan nafsu semata-mata. Jika perlu ortu harus selalu bisa memenuhi setiap permintaannya.
KETIGA, sangat senang dengan hiburan. Kegiatan hariannya nonton, gadget, game, dan dunia hiburan lainnya. Kalau sudah begini, kapan belajarnya? Apalagi untuk hal-hal yang bermuatan ibadah? Akhirnya waktunya akan habis dengan hal-hal yang tidak berguna.
KEEMPAT, suka sekali dengan perhiasan. Ini biasanya banyak terjangkit dikalangan anak remaja puteri. Awalnya mungkin ikut-ikutan. ‘Si A barangnya branded semua, Mamanya tidak pernah mau beli jika barangnya bukan branded punya.’ ‘Si B punya koleksi barang ini loh.’ Mulanya mungkin seperti itu dia merajuk. Lama-lama dia pun menginginkan barang-barang yang sama. Si anak jadi cendrung kepada kebendaan dan akhirnya menjadikan tujuan hidupnya hanya sebatas di dunia saja.
"Jalani hidup dengan penuh kesederhanaan, selalu bersyukur dan tidak berlebihan".
Sekedar sharing saja. Thank you..