Sebagai contoh saja:
Klien A situsnya cuma berisi form buku tamu (shoutbox) bikinan sendiri. Simple sekali scriptnya. tapi user yang online sangat edan, sering sekali ratusan bahkan ribuan user online serentak dalam waktu bersamaan. statistik web klien ini tidak terlalu ngefek di memory namun load cpu lumayan tinggi diatas rata2 klien lain terutama jika kebetulan visitornya membludak.
Klien B, Pakae wordpress. UV sekitar 2000-4000 per days, pageview 4500-7000 perhari, traffik sebenarnnya tidak terlalu bermasalah, cuma plugin yang jumlahnya seabrek kadang menyebabkan load cpu naik.
Klien B, visitor dibawah 1000 perhari tapi kenapa rakus memory dan load cpu gila2an?... ternyata cuma theme yang digunakan yang menjadi penyebabnya. aneh bukan, trafiknya sedikit tapi menghabiskan memory 2gb lebih dan load cpu diatas 60%-100% aneh bukan?
Jadi kesimpulannya, susah juga menentukan apa yang menjadi tolok ukur dimana sebuah website sudah waktunya menggunakan server sendiri maupun belum.
Kecuali dari awal memang sadar bahwa website yang bersangkutan memang tidak pantas berada di shared hosting. contohnya ya web game online
Solusi sederhana untuk memastikan sudah waktunya pakai vps atau belum, konsultasikan saja dengan pihak pemilik shared hosting tersebut.