Wah defaultnya saja sdh seperti ini apa lagi jika sdh ditunning bs lebih wowemang udh default saya begitu om,
Kenapa ga dicoba jadi penulis saja mas sapa tahu bs jd best seller nanti buku2nya dan moga2 bs diangkat jadi layar lebar
Wah defaultnya saja sdh seperti ini apa lagi jika sdh ditunning bs lebih wowemang udh default saya begitu om,
Wah defaultnya saja sdh seperti ini apa lagi jika sdh ditunning bs lebih wow
Kenapa ga dicoba jadi penulis saja mas sapa tahu bs jd best seller nanti buku2nya dan moga2 bs diangkat jadi layar lebar
Iya.., betul sekali, masih ada peluang untuk menjadi content writer. Lumayan lho penghasilan dari profesi ini, tarif bisa perkata/perkalimat. Lanjutkan ...
Jika ada : "Mulutmu harimaumu"Nulis itu beresiko tuan, karena jika ada "Mulutmu harimaumu", maka dalam hal ini maka "ujung jarimu adalah pistolmu"
Saya seringkali takut, karena "semakin banyak bicara/nulis, maka semakin banyak salahnya"
Sebenarnya nulis panjang gitu karena All out banget dan retorika bahasa, kadang saya bermasalah karena all out itu, apa yang mestinya tetap disimpan di pikiran, gk usah ditulis, malah ditulis, dan berpotensi masalah.
Tapi itu tergantung pengetahuan, pengalaman, dan kesadaran saya saat menulis, jika saya tau dan sadar itu salah, insya Allah saya skip. Masalahnya saya cuma manusia biasa yang berpotensi tidak tau, lupa, lalai.
Saya seringkali takut, karena "semakin banyak bicara/nulis, maka semakin banyak salahnya"
Menulis panjang itu mudah, asalkan memiliki penalaran yang bagus dan sistematis.
Akan tetapi ada sebagian juga yang bilang, menulis yang baik itu secara singkat, jelas, padat dan berisi
Tapi google ga seneng tulisan singkat, lebih suka tulisan fresh yang lebih dari 500 kata...lebih banyak lebih baik, apalagi untuk adsenseIya, apalagi ada riset yang membuktikan kalau netizen sukanya baca cara "Scanning", sehingga perlu sekali libas langsung kenyang
Tapi google ga seneng tulisan singkat, lebih suka tulisan fresh yang lebih dari 500 kata...lebih banyak lebih baik, apalagi untuk adsense
Selain fresh juga unik, dan penempatan kata kunci yang relevan dengan topik dan judul. Selain itu ada juga perbedaan kemampuan antara "content writer" secara online dengan para penulis penulis artikel biasa pada umumnya