raf.
Apprentice 1.0
wkwkw ketawain aja dulu ya PakAneh aja lihat Bjorka. Hekker kok spesialis NIK, KK, No. HP, nama orang tua dan alamat. Ada-ada aja.![]()

wkwkw ketawain aja dulu ya PakAneh aja lihat Bjorka. Hekker kok spesialis NIK, KK, No. HP, nama orang tua dan alamat. Ada-ada aja.![]()
yang sample data hack "KPU 105jt data" juga validUdah download sample nya data yang diduga info registrasi SIM card? itu kira-kira data lama apa baru ya? dan apakah valid? Kalo bener valid, beneran parah banget sih ini. Salah satu fungsinya bisa dipakai untuk registrasi sim card dan dijual kembali, contohnya sudah banyak di marketplace yang menjual sim card dalam kondisi sudah aktif (siap pakai).
Karena kan kewajiban registrasi ulang sim card kalau tidak salah sejak 2018.
Jadi, apakah ini bisa dibilang termasuk hacker level rendah?yang sample data hack "KPU 105jt data" juga valid
ketemu data tetangga komplek perumahan mertua ada sekitar 10 orang yang datanya valid
Nggak perlu jadi hekker kayak Bjorka si untuk dapat data-data begituan di Indonesia tercinta ini:
1. Bayar aja pegawai bank > bakalan dapat data nasabah. Uang di tabungan aja bisa ludes apalagi cuma data diri.
2. Bayar aja tuh mbak2 mas2 jaga counter > bakalan dapat banyak no. HP buat farming
3. Bayar aja pegawai fotokopi > bakalan dapat KTP, KK, Ijazah, Sertifikat, dokumen2 pribadi, dll.
Aneh aja lihat Bjorka. Hekker kok spesialis NIK, KK, No. HP, nama orang tua dan alamat. Ada-ada aja.![]()
tujuannya pengalihan isu kah?Nah kan, akhirnya kebongkar juga siapa tuh sih hekker internasyional Bjorka. Nama lengkap, foto, data diri pribadinya sudah bocor. Ternyata produk lokal.
Tinggal ditunggu aja tuh nyanyinya doi, siapa pihak atau orang yang dibelakangnya, siapa penyedia data-data bocornya selama ini. Sudah jelas arah dan kepentingannya hekker ini.
Seperti yang saya bilang di awal dari info teman-teman, data-data tersebut gak sulit di dapat. Keamanan data kita memang lemah. Bahkan komunitas "bawah tanah" sudah lebih dulu tahu dan "bisa" dapat data-data itu tapi gak mau karena resikonya gak sebanding. Datang sih Bjorka dengan segala jumawa dan drama dan politiknya, ini yang bikin "komunitas" jadi berang.
Kalau memang mau eksploit kerawanan keamanan data-data pribadi di Indonesia seharusnya gak perlu jadi drama queen atau bawa-bawa politik. Kelihatan banget tujuannya apa.
Pengalaman saya, nomer baru isi di counter besoknya udah dapet sms pinjol & penipuan, baru apply kartu kredit besoknya ditelpon asuransi tuanNggak perlu jadi hekker kayak Bjorka si untuk dapat data-data begituan di Indonesia tercinta ini:
1. Bayar aja pegawai bank > bakalan dapat data nasabah. Uang di tabungan aja bisa ludes apalagi cuma data diri.
2. Bayar aja tuh mbak2 mas2 jaga counter > bakalan dapat banyak no. HP buat farming
3. Bayar aja pegawai fotokopi > bakalan dapat KTP, KK, Ijazah, Sertifikat, dokumen2 pribadi, dll.
Aneh aja lihat Bjorka. Hekker kok spesialis NIK, KK, No. HP, nama orang tua dan alamat. Ada-ada aja.![]()
jualan nasi goreng tuan ...Nyimak aja takut ada tukang bakso bawa HT hehe