seberapa cepat WordPress kalian tanpa cache dan tips optimasi wordpress woocommerce


wpanel

Apprentice 1.0
Menarik untuk di bahas, karena saya tidak melihat ada topik yang dibahas, jadi saya buka topik.
Silahakan utarakan pendapat kalian tentang WordPress apakah layak dijadikan untuk Web Aplikasi atau hanya sebatas blog dan web profile.
beserta dengan konfigurasinya.

diskusi disebelah dilanjutkan dimari aja.

https://www.diskusiwebhosting.com/t...-file-xmlrpc-php-pada-backend-wordpress.38997

---

WordPress atau PHP tanpa runtime yang dibuat sendiri sesuai kebutuhan, tetaplah lemot.
karena wordpress banyak peminat nya dan karena saya tidak menyukai php yang lambat.
maka saya sampai buat runtime sendiri ditulis dengan bahasa PureBasic dan beberpa lib c untuk menangani request secara bersamaan.
dan wordpress saya menjadi cepat dan aman.

selalu yang saya denger dan tonton di youtube untuk mempercepat wordpress dengan cache dan memuja OpenLiteSpeed yang katanya cepat dan menghina apache yang katanya lambat.
emang kalau woo dan website dinamis seperti LMS, cache untuk page masih perlu?
saya cache hanya aset aja, seperti css, js, dan images. tidak untuk halaman.

boleh di share hasil loader.io kalian tanpa cache berapa hasilnya?
pakai loader aja. beserta dengan hasilnya plus konfigurasinya.
biar bisa membantu user wordpress yang lain agar optimal sertakan tipsnya.

challenge nya tidak boleh menggunakan cache, kecuali aset statik yang boleh dicache.
 
Maaf cuma mengomentari runtime saja.

Ya kalau yang saya baca atau tonton video, php lebih lambat misal dibandingkan javascript ataupun golang.

Tapi memang harus diakui bahwa wordpress salah satu CMS php based yang paling populer.

Karena php sendiri kecepatan segitu, beberapa orang coba mengoptimasi dengan menggunakan cache. Kenapa pakai cache, mungkin mereka beasumsi, masih banyak pengguna wp yang pakai shared hosting, sehingga penggunaan masih bisa diterapkan.

Diluar wordpress, ini juga terjadi di framework laravel. Laravel framework php yang powerfull, banyak komunitas dan ecosystemnya yang lengkap.
Tapi ya lebih berat, cuma banyak yang suka karena build in function yang memudahkan proses development aplikasi.

Menyadari php lebih lambat dibandingkan dengan yang lain, diluar sana juga dikembangkan runtime lain, yaitu frankenphp.
Hasil pengujian menujukkan hasil yang signifikan, apalagi pakai worker mode.

sumber:

Bye PHP, welcome FrankenPHP​

 
Ini review saya,
biar adil saya buat wordpress fresh. ini yang saya lakukan.

Saya pilih OpenLiteSpeed karena saya selalu baca dari komunitas wordpress, mereka kagum dengan OpenLiteSpeed, sampai di webnya di kasih benchmark. kalau OpenLiteSpeed itu unggul.

dan kasihan apache paling rendah, padahal saya penggemar webserver apache sampai sekarang, karena banyak proyek saya yang menggunakan cgi atau fcginya yang ditulis pakai purebasic.

1. install openlitespeed yang katanya cepat.
saya install di marketeplace vultr, tanpa domain hanya menggunakan ip untuk akses wordpressnya.

2. saya hapus semua plugin wordpress yang terinstall. jadi tanpa plugin.

3. saya menggunakan wordpress versi 6.6.1

4. theme nya hanya 1 yang aktif, Twenty Twenty-Four

test dengan loader.io
hanya halaman depannya theme twenty twnty four, yang ada gambar gede, saya test biar tau performanya.
aturan test nya 1 menit, dengan user 250 user dengan 3 metode yang ada.


vps nya share cpu, 1 ram 1GB
prosesornya high performance intel
lokasinya di usa atlanta, karena loader.io ip nya usa.

dan ini hasil nya. sesuai secreenshoot saya beri label type nya dan kalau menggunakan openlitespeed saya tambahkan OLS
 

Attachments

  • client per test - ols.png
    client per test - ols.png
    30.3 KB · Views: 41
  • client per second -ols.png
    client per second -ols.png
    36.7 KB · Views: 40
  • maintain client load-ols.png
    maintain client load-ols.png
    35.2 KB · Views: 43
kemudian saya reinstall os ubuntu dengan ip yang sama denfan vultr.

ini yang saya lakukan.

1. saya download versi wordpress terbaru dari wordpress.org
2. saya hapus semua plugin.
3. hapus semua theme hanya pakai Twenty Twenty-Four
karena dia punya theme ini punya images yang besar tanpa compress.
4.. saya upload runtime yang saya buat dan belum ada nama, jadi sebut aja runtime itu no name.
5. saya install mariadb di vps
6. saya jalankan runtime nya.

kenapa saya buat rutime sendiri?
sudah lelah dengan optimasi wordpress, semua yang bertebaran saran di internet. kaya saran bancian aja. ujungnya2 php tanpa runtime hanyalah php, kaya phyton tanpa cython tetaplah pyhton yang lambat. di php-fpm kita tidak bisa bermain dengan memory dan tidak bisa tweak performanya. muncullah openswoole, phproadrunner dan phpfranken. kemudian saya kepikiran untuk buat dengan bahasa purebasic dan c , hanya 2 bahasa itu yang saya kuasai. kemudian dibualah runtime ini.

kenapa gak pakai go?
karena banyak lib yang sudah di buat dengan masa sebelumnya, kedepannya saya akan coba gunakan go.

keuntungan anda apa?
hemat biaya, dengan cpu kecil bisa menangani request yang banyak dan optimal.


salah satu kelebihan runtime noname ini adalah.
script php yang lain tidak berfungsi seperti basecode64 dsbnya, jadi wordpress anda aman tanpa malware dan bebas gunakan script nulled (yang katanya gak boleh dipakai).




dan ini hasilnya
 

Attachments

  • client per test - noname.png
    client per test - noname.png
    37.8 KB · Views: 32
  • client per second - noname.png
    client per second - noname.png
    42.7 KB · Views: 32
  • maintain client load-noname.png
    maintain client load-noname.png
    38.8 KB · Views: 33
Last edited:
Maaf cuma mengomentari runtime saja.

Ya kalau yang saya baca atau tonton video, php lebih lambat misal dibandingkan javascript ataupun golang.

Tapi memang harus diakui bahwa wordpress salah satu CMS php based yang paling populer.

Karena php sendiri kecepatan segitu, beberapa orang coba mengoptimasi dengan menggunakan cache. Kenapa pakai cache, mungkin mereka beasumsi, masih banyak pengguna wp yang pakai shared hosting, sehingga penggunaan masih bisa diterapkan.

Diluar wordpress, ini juga terjadi di framework laravel. Laravel framework php yang powerfull, banyak komunitas dan ecosystemnya yang lengkap.
Tapi ya lebih berat, cuma banyak yang suka karena build in function yang memudahkan proses development aplikasi.

Menyadari php lebih lambat dibandingkan dengan yang lain, diluar sana juga dikembangkan runtime lain, yaitu frankenphp.
Hasil pengujian menujukkan hasil yang signifikan, apalagi pakai worker mode.

sumber:

Bye PHP, welcome FrankenPHP​

Wah, baru dengar nih frankenphp,
Turunin tutorial deploy nya dong om
 
Wah, baru dengar nih frankenphp,
Turunin tutorial deploy nya dong om

bisa dicoba seperti ini:
pastikan tidak ada web server yang sedang aktif jalan

Code:
mkdir /belajar
cd /belajar

curl https://frankenphp.dev/install.sh | sh
mv frankenphp /usr/local/bin/

echo "Welcome FrankenPHP" > index.php

frankenphp php-server

artisan php sudah aktif jalan, buka ip server di browser
FrankenPHP support (.php, .html, .js)
 
Last edited:
bisa dicoba seperti ini:
pastikan tidak ada web server yang sedang aktif jalan

Code:
mkdir /belajar
cd /belajar

curl https://frankenphp.dev/install.sh | sh
mv frankenphp /usr/local/bin/

echo "Welcome FrankenPHP" > index.php

frankenphp php-server

artisan php sudah aktif jalan, buka ip server di browser
FrankenPHP support (.php, .html, .js)
saya rasa frankenphp
butuh speck ram yang besar,
karena dia menggunakan cachce di RAM, sehingga performa loadnya lebih cepat .
 
saya rasa frankenphp
butuh speck ram yang besar,
karena dia menggunakan cachce di RAM, sehingga performa loadnya lebih cepat .
iya untuk worker mode cara kerjanya seperti itu pakai cache di RAM.

Selain mengubah runtime, ada yang coba mengubah cara kerja php, yang secara kodrat synchronous jadi ascynchronous. Ini lebih malah, karena harus juga ngubah kodenya. Kalau frankenPHP, kelemahannya butuh banyak RAM.
 
Back
Top