Saya dirumah pakai Raspberry Pi 4 buat management/monitoring/scheduling IoT (smart home device seperti sensor, saklar otomatis, penghitung energi listrik, dll) yang tersentralisasi. Ini terlalu overkill sih kalau hanya untuk keperluan management IoT. Jadi saya manfaatkan juga untuk recursive dns server dan caching menggunakan PiHole. Ini juga masih terlalu overkill meskipun trafik dns mengalir banyak (ada sekitar 70 device termasuk IoT dan ipcamera, selain notebook, pc dan smartphone).
Jadi saya gunakan juga buat web server (dengan cms wordpress) sebagai layanan video streaming di rumah. Tadinya sih cuman mengnadalkan cifs (windows folder share aja). Sekarang ini pengguna smartphone di rumah jadi lebih bisa terlayani, karena nggak perlu install app tertentu, cukup via browser.
Buat handle 20 concurrent user masih sangat ok, mungkin ini bisa sampai 50-60 concurrent user untuk bikin load averagenya bisa menyentuh 4 (karena ini 4 core cpu). Cuman yang jadi masalah itu apabila website yang dipasang di Raspberry Pi 4 ini diinstall SSL/TLS. Jadi kalau via HTTPS, paling hanya bisa handle < 20 concurent user yang streaming. (Ini res video streamingya nya 1080p dengan bitrate variable antara 4 - 15 Mbps). Karena SoC Raspberry Pi 4 ini nggak ada punya hw crypto engine, jadi memang kurang cocok buat aplikasi yang memanfaatkan enkripsi OpenSSL.
Kalau nggak update kernel, security package, dsb (karena ini perlu restart) mungkin uptimenya sudah bisa lebih dari 1 tahun. Soalnya ini running pakai baterai, jadi nggak pernah ada masalah soal listrik padam.
Dan kalau pakai Raspbeery Pi 4 buat di running 24x7 sebaiknya SoC nya diberi heatsink yang fin (sirip) nya tipis tapi cukup tinggi ketimbang pakai full armor case aluminium (ini gimmick, temperatur malah lebih susah turun karena basenya terlalu tebal, jadi panas akan tersimpan lebih lama). Untuk kipas sebaiknya juga pakai yang ukuran besar (9 cm) tapi running di rpm sangat rendah, ketimbang pakai kipas 3cm atau 4 cm (apalagi dobel) tapi running di full rpm, karena yang ada malah jadi bising.
Saat pakai armor case, suhu idle selalu di 54 - 58 °C dan bisa sentuh 74 °C saat full load. Tapi begitu cuman pakai heatsink dengan sirip tipis dan fan low rpm, suhu idlenya nggak pernah lebih dari 40 °C dan suhu full loadnya meskipun bisa hampir mendekati 70 °C, tapi akan cepat turunnya.