Perlu dikurangi, kata-kata 'a-n-e', 'a-g-a-n' dan sejenisnya


Status
Not open for further replies.
waduh, saya sendiri klo ketemu client secara offline lebih enteng ngobrolnya dengan "sebutan" saya dan "om"
dan client juga lebih nyaman begitu.

tapi saya apresiasi maksud dari mimin :)
 
Setuju yang merasa masih normal ... gunakan saja bahasa Indonesia yg normal juga.
Member yang sudah lama di DWH saya kira bisa merasakan anda sedang berada di lingkungan seperti apa, jadi yang belum terbiasa harus belajar menyesuaikan diri. Kita harus pertahankan ciri khas dari DWH yang santun, sopan, smart, tanpa marah2, tanpa saling menjatuhkan atau menyindir, pakai bahasa yg mudah/simple, serius atau bercanda pada tempatnya, komentar/jawaban bermutu, ....... apa lagi yah?
 
setuju. selain Tuan, mungkin juga perlu dikurangi kata2 seperti: boss, brur, mas bro, bro, dsb.
kontekstualnya memang 'mengikuti zaman internet' yang kalau tidak salah kata2 tersebut beredar luar dari 'forum sebelah'.

negatifnya: hal seperti ini memang tidak bisa (agak sulit) dipaksakan, yang kedua dengan standar 'normatif', hubungan koq jadi sepertinya akan jadi jauh yah (maksud saya: mgkn kalo dengan "halo apa kabar bro?" nah itu kan menunjukkan kedekatan seseorang dengan yang disapa). jika menggunakan "halo apa kabar pak?" nah ini menjadi kesannya "formal" (hubungan atasan bawahan).

di beberapa kantor besar (tanpa menyebutkan nama), sudah muncul budaya, panggil nama, tanpa awalan bapak/ibu/dll. koq. termausk menyapa manajer (atasan atau jabatan yang lebih tinggi) dengan nama.. aneh memang.

yang terakhir: mengubah budaya, revolusi mental. ;) Jokowi aja masih sulit ;)
 
Pelarangan (tidak boleh ini tidak boleh itu) tanpa ada 'jalan keluar' akan membikin kacau dan tidak nyaman.
Idenya bagus, misalnya yang bertitel HostingGuru boleh dipanggil "Guru". :)
Sebenarnya persoalan kali ini bukan mencari "jalan keluar", tapi justru sebaliknya, mengajak "kembali ke jalan yang benar", yakni gunakan kata-kata warisan nenek-moyang yang merupakan bagian Bahasa Indonesia sejak lama.

BTW, "wabah" ini tidak diterima begitu saja di forum dan media online lain, berikut contoh dari diskusiweb.com.

aneh-dan-ganja.png
 
Idenya bagus, misalnya yang bertitel HostingGuru boleh dipanggil "Guru". :)
Sebenarnya persoalan kali ini bukan mencari "jalan keluar", tapi justru sebaliknya, mengajak "kembali ke jalan yang benar", yakni gunakan kata-kata warisan nenek-moyang yang merupakan bagian Bahasa Indonesia sejak lama.

BTW, "wabah" ini tidak diterima begitu saja di forum dan media online lain, berikut contoh dari diskusiweb.com.

View attachment 1702

"jalan yang benarnya" ini apa yah @Bforce
bukannya kebenaran itu hanya milik yang berikuasa?

tambahan:
takes time aja. ini kan budaya. membangun etos kerja dan budaya suatu perusahaan jg kan gak gampang. gimana perusahaan sebesar google bisa punya etos kerja luar biasa (liat film the internship)...nah apalagi "komunitas" yang notabene 'egaliter' (gak punya hak menekan, klo bos kan bisa nekan bawahan hehehe, "anda" gak nurut "bapak" pecat....titik).
 
"kembali ke jalan yang benar"
Jika saya tdk salah tangkap, Mungkin yang dimaksud Mas Bforce
Yang selama ini kita berkomunikasi sedikit tidak dengan bahasa Indonesia yg baik, maka dgn itu kita dianjurkan untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yg normal, selain untuk membudayakan bahasa kita agar generasi mudah juga terbiasa (takutnya nanti jika kata2 tersebut membudaya anak cucu kita nanti tdk tahu kata2 anda/bapak/saya/kamu/dll mereka tahunya Tuan/saya :D)

jika dilihat dr titlenya, Sebenarnya kesannya bukan mewajibkan tapi mengajak :)
 
Last edited:
lah, masa harus diliat dari title yak,
klo yg newbie kaya saya gimana :frusty:

mungkin di vote aja enaknya, hehe kalau masih ada yang menggunakan kata tersebut mau dibagaimana kan enknya, di peringatkan, diabaikan, atau ... ?
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top