Penggunaan Broadband Internet Untuk Web Server (production)
- Thread starter yukebrillianth
- Start date
meAtharva
Apprentice 1.0
Menurut saya pribadi lebih berat "Colo" sendiri dengan Network sendiri, Power sendiri dll hehe.. belum lagi kalau ada FO Cut atau lainnya.colo agak beratapalagi ini pake casing tower bukan rackmount, kalo beli casing rackmount mahal dan harus mikirin psu sama cooler nya
Local server<----->Router<------>Internet<------>User
Btw sebenarnya oot tapi masih nyambung, taman-teman yang buat server dengan berada di NAT perlu diperhatikan juga terkait firewallnya
Salah satu contoh, dengan topologi di atas maka yang dikenali oleh server yaitu satu IP local keluaran router, jadi firewall di sisi server hanya akan mendeteksi IP sumber yang dari router, IP public user hanya dikenali sampai router
Jadi, mungkin perlu penyesuaian khusus misalnya untuk rate limite brute force jangan sampai malah IP keluaran router yang terblok atau malah dibypass dari firewall ip router tersebut
Btw sebenarnya oot tapi masih nyambung, taman-teman yang buat server dengan berada di NAT perlu diperhatikan juga terkait firewallnya
Salah satu contoh, dengan topologi di atas maka yang dikenali oleh server yaitu satu IP local keluaran router, jadi firewall di sisi server hanya akan mendeteksi IP sumber yang dari router, IP public user hanya dikenali sampai router
Jadi, mungkin perlu penyesuaian khusus misalnya untuk rate limite brute force jangan sampai malah IP keluaran router yang terblok atau malah dibypass dari firewall ip router tersebut
hendra0404
Poster 2.0
Kalau soal boleh atau engga nya saya rasa sih boleh2 aja kalau untuk production web server. Berbeda halnya dengan di perjualbelikan kembali internet/bandwidth nya tanpa ada persetujuan yang ga di bolehin (kaya kasus RT/RW).
Seperti yang sudah diinfo sama Tuan-Tuan berpengalaman di atas, banyak hal yang malah merugikan, beberapa hal nya seperti:
- Tidak bisa jaminan SLA
- Seringnya internet rumahan gitu suka tiba-tiba mati dan lambat
- Biaya listrik
- Redundancy/HA
- IP Public static untuk bisa di akses dari luar, karena umumnya internet broadband ip nya ganti-ganti
- Keamanan traffic
Seperti yang sudah diinfo sama Tuan-Tuan berpengalaman di atas, banyak hal yang malah merugikan, beberapa hal nya seperti:
- Tidak bisa jaminan SLA
- Seringnya internet rumahan gitu suka tiba-tiba mati dan lambat
- Biaya listrik
- Redundancy/HA
- IP Public static untuk bisa di akses dari luar, karena umumnya internet broadband ip nya ganti-ganti
- Keamanan traffic
rapdodge
Beginner 2.0
Rasanya kalau untuk pribadi sih, yah, harusnya gak masalah sih ya.
Cuma ya gitu, kalo internetnya mati, listrik mati, dll.
Saya sendiri dirumah ngehost webserver juga, didalam LXC, bisa diakses dari luar walau NAT, dengan tunnel ke VPS temen dan minta advertise IPv6 space saya sendiri...
Nanti ya tinggal di proxy-in sama cloudflare deh, webserver ini kan
Cuma ya gitu, kalo internetnya mati, listrik mati, dll.
Saya sendiri dirumah ngehost webserver juga, didalam LXC, bisa diakses dari luar walau NAT, dengan tunnel ke VPS temen dan minta advertise IPv6 space saya sendiri...
Nanti ya tinggal di proxy-in sama cloudflare deh, webserver ini kan
yukebrillianth
Poster 2.0
Ini data dari uptimerobot untuk blog (ghost cms) yang ada di server saya.
di dalam servernya sekarang ada Blog (GhostCMS), Database Postgres & MySQL, Redis, Docker, Nestjs (PM2) untuk backend project aplikasi saya.
Terakhir saya bersihkan +- 2 bulan yang lalu
Dalam 3 bulan ini down 3-5 kali (karena internet nya RTO) 3-30 menit
Last edited:
indovm.com
Poster 2.0
Lumayan juga uptime nya ya
komputerserver
Apprentice 1.0
Broadband 99% uptime sudah bagus,
kelemahannya memang karena tidak ada ip public
dan kemungkinan ip bisa berganti kapan saja
tapi ada sebagian provder untuk broadband tidak terlalu sering ganti atau rotasi ip, cenderung statis (itu2 saja) kecuali terkendala abuse
jika ada website dalam jumlah banyak untuk blog kemungkinan lebih hemat
namun jika website hanya satu dua saja maka jatuhnya jadi lebih boros
tapi bisa juga kalau kapasitas bandwidth broadband nya besar, konsumsi internet sedikit, sisanya untuk web server
kelemahannya memang karena tidak ada ip public
dan kemungkinan ip bisa berganti kapan saja
tapi ada sebagian provder untuk broadband tidak terlalu sering ganti atau rotasi ip, cenderung statis (itu2 saja) kecuali terkendala abuse
jika ada website dalam jumlah banyak untuk blog kemungkinan lebih hemat
namun jika website hanya satu dua saja maka jatuhnya jadi lebih boros
tapi bisa juga kalau kapasitas bandwidth broadband nya besar, konsumsi internet sedikit, sisanya untuk web server