Kisaran harga dedicated server low end


Status
Not open for further replies.
sbsamz said:
kalau misalnya DS bisa KWM ya Tuan? :D
Click to expand...
Semua Processor di Dedicated Server bisa KVM apabila mendukung 'hardware virtualization' (AMD-V jika di AMD; VT-x jika di Intel).

Tidak semua Intel processor mendukung 'hardware virtualization' (bahkan Xeon tertentu tidak mendukung).
 
kalo dedicated server yg No IPMI itu gimana ya?
saya ditawari ds oleh teman, tapi dia bilang "ini DS-nya No IPMI ya . . ."
plus minus nya apa kalo no IPMI?
 
Bagian IPMI yang paling penting adalah 'KVM over IP'. Akses remote ke BIOS misalnya.

Tidak apa-apa 'No IPMI' asalkan provider menyediakan 'rescue' features. Dengan rescue, masalah 'kernel panic' (tidak bisa booting) masih bisa ditangani.
 
kalo nambah hardisk baru untuk memperbesar /var/www gimana ya caranya?

saya punya mini home server untuk streaming
berhubung storage sudah penuh, saya tambah hardisk baru, terus saya mount sebagai /var/www/hdd1
nah masalahnya, setiap kali ada yg mau upload ke /var/www/hdd1 lewat file manager (web interface) pasti ada warning 'Write permission problem, contact adminstrator"

saya coba
Code: 
chown www-data:www-data /var/www/hdd1
muncul error "Operation not Permitted"

makasih
 
mas.satriyo said:
kalo nambah hardisk baru untuk memperbesar /var/www gimana ya caranya?

saya punya mini home server untuk streaming
berhubung storage sudah penuh, saya tambah hardisk baru, terus saya mount sebagai /var/www/hdd1
nah masalahnya, setiap kali ada yg mau upload ke /var/www/hdd1 lewat file manager (web interface) pasti ada warning 'Write permission problem, contact adminstrator"

saya coba
Code: 
chown www-data:www-data /var/www/hdd1
muncul error "Operation not Permitted"

makasih
Click to expand...

1. Ubah atribut folder dan file2nya menggunakan CHMOD.
2. Tambahkan directive utk folder tersebut di webservernya (misal Apache).
3. Ubah konfigurasi ACL (Access Control) untuk directive folder tersebut di webservernya (misal Apache).

Semoga membantu.
 
Nina Prasetyo said:
1. Ubah atribut folder dan file2nya menggunakan CHMOD.
2. Tambahkan directive utk folder tersebut di webservernya (misal Apache).
3. Ubah konfigurasi ACL (Access Control) untuk directive folder tersebut di webservernya (misal Apache).

Semoga membantu.
Click to expand...

1. saya coba pake chmod 755 dan 777, perintah bisa dieksekusi tanpa warning, tapi hasilnya tetep sama, masih belum bisa ditulis
2. directive nya yg ditambahkan apa saja ya?
3. ACL saya coba seperti ini
Code: 
#device mount sebagai /drive/hdd0
<Directory /drive/hdd0>
  Options Indexes Includes FollowSymLinks
  AllowOverride None
  order allow,deny
  allow from all
</Directory>
#dibuat symlink di /var/www/external1 ke /drive/hdd0
<Directory /var/www/external1>
  Options Indexes Includes FollowSymLinks
  AllowOverride None
  order allow,deny
  allow from all
</Directory>

makasih
 
Ds diluar banyak yang murah..tapi hati2 jangan asal murah..bisasanya dalam 1 rack ditaruh banyak PC akibatnya "klepek2". nambah IP juga jadi mahal. cari yg branded sedikit mahal jauh lebih bijak karna semua bisa dipertanggung jawabkan. misal bandwidthnya dedicated tidak shared, dll.
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top