Kalau pengalaman saya pakai cloudlinux saja tidak cukup membantu. Harus ada optimisasi MYSQL supaya load tidak berat. Karena process mysql di cloudlinux masih bisa tembus dan kalau processnya berbarengan pastinya load tetap tinggi. Pastiin ditambah litespeed juga. Aktifkan eaccelerator dan xchace. Compressi pada litespeed di set 6 dan untuk max connection di set 500 saja. Semoga bisa membantu. Untuk optimisasi mysql bisa pakai ini.
nano /etc/my.cnf
[mysqld]
max_connections = 300
key_buffer = 32M
myisam_sort_buffer_size = 32M
join_buffer_size = 1M
read_buffer_size = 1M
sort_buffer_size = 2M
table_cache = 4000
thread_cache_size = 286
interactive_timeout = 25
wait_timeout = 7000
connect_timeout = 10
max_allowed_packet = 16M
max_connect_errors = 10
query_cache_limit = 2M
query_cache_size = 12M
query_cache_type = 1
tmp_table_size = 16M
skip-innodb
[mysqld_safe]
open_files_limit = 8192
[mysqldump]
quick
max_allowed_packet = 16M
[myisamchk]
key_buffer = 64M
sort_buffer = 64M
read_buffer = 16M
write_buffer = 16M
[mysqlhotcopy]
interactive-timeout
/etc/init.d/mysql restart
jika salah satu web klien anda ada yang database error connection. naikan settingan perlahan lahan untuk mendapatkan hasil yang optimal
Untuk pembaca yang newbie jangan copy paste konfigurasi mysql diatas yah... sebab konfigurasi bisa berbeda-beda tergantung hardware dan resource server yang digunakan kalau main asal copy-paste yang ada bisa bermasalah, lebih tepat gunakan software seperti mysql tunner untuk bisa memprediksi konfigurasi yang sesuai untuk server Anda.