Google PageSpeed Insights or GTmetrix


Google PageSpeed Insights or GTmetrix

  • Google PageSpeed Insight

    Votes: 0 0.0%
  • GTmetrix

    Votes: 0 0.0%

  • Total voters
    0
  • Poll closed .
Saya pakai dua-duanya,
  • gtmetrix untuk tahu berapa banyak file request, kalau kebanyakan bisa membuat akses website lemot
  • google page speed untuk tahu kecepatan website dari sisi google
 
Yang susah memang pas saya pakai cms wp kalau pakai plugin macam", bbrp file codingnya diletakkan di beda-beda server oleh di developer plugin
Ini maksudnya bagaimana ya? Jadi scriptnya gak embed ke internal WP gitu? Harus asynchronous ke masing-masing external script?

sampai seting dns juga berpengaruh, coba aja ganti dns google/cf dng adguard pasti rada lemot akses ke webnya
Sebenarnya gak rada lemot karena DNS di komputer itu cuma buat resolve and lookup aja dan memang lebih superior dibandingkan DNS bawaan ISP. Kalaupun ada perbedaan itupun berkisar di angka milisecond yang bahkan gak akan dirasa oleh indra manusia. Sisa buat load segala resource web bukan ke DNS lagi tapi sudah ke kecepatan masing-masing ISP.
 
Jangan pake dua-duanya. Pake aja Web.dev

Baca tulisan tuan semua, saya jadi bingung dan timbul banyak pertanyaan.
  1. Apakah lokasi server sangat pengaruh? Terlepas dari provider internet visitor
  2. Server saya Indo, server di US apakah saya perlu pindah, setidaknya ke SG?
  3. Kalau memang perlu pindah ke SG. Apakah saya masih butuh CF sebagai CDN? Setahu saya CF free PoPnya pindah-pindah. Ada kemungkinan visitor justru dilempar ke jauh.
Mohon bimbingannya.
 
Nah masih aja pelanggan saya ada yg merasa pagespeed/gtmetrix itu segalanya acuannya kesitu, klo belum A+ belum puas pdhl konten dia graphic/image saja ga dkompres dll. :rolleyes:

Kalau gak pake web.dev, pagespeed/Gtmetrix, acuan client soal kecepatan pakai apa?

Terlalu naif kalau menganggap client fokus ke huruf "A". Setahu saya, anak-anak blogger justru melihat Page Loadtime. Apalagi di Googlepagespeed acuan performa adalah speed load & akses.

Mohon ilmunya soal ini.

Saya sendiri udah minimalis di tampilan blog (gak pake: sidebar, gallery, Carousel, slider).

Plugin cuma pake 7. (Share button bawaan Theme, Rankmath, LScache, TOC, akismet)

Untuk gambar, sudah compress offline dan online.

Tapi di web.dev, performance cuma dapet nilai paling tinggi 20.
 
Ini maksudnya bagaimana ya? Jadi scriptnya gak embed ke internal WP gitu? Harus asynchronous ke masing-masing external script?


Sebenarnya gak rada lemot karena DNS di komputer itu cuma buat resolve and lookup aja dan memang lebih superior dibandingkan DNS bawaan ISP. Kalaupun ada perbedaan itupun berkisar di angka milisecond yang bahkan gak akan dirasa oleh indra manusia. Sisa buat load segala resource web bukan ke DNS lagi tapi sudah ke kecepatan masing-masing ISP.

1. Makin banyak resources script tersebar otomatis server hosting membutuhkan akses keluar yg semakin banyak utk "pull" resources tsb di website kita, ini jadi hitungan pagespeed, gtmetrix jg. Ini juga melambatkan apalagi bila server tujuan bukan jenis peruntukkan cdn utk files.

2. Kalau dari yg saya alami coba bbrp dns ip, walau speed isp internet yg saya pakai emang dah bagus, tp perbedaan bisa terasa nyata bukan lagi ms tapi udah per second bedanya. Look up dns ini juga ga bisa dipisahkan dr jenis browser yg kita pakai (mau ga mau ini berpengaruh jg). Setelah dns look up berhasil di dpt, urusan loading memang kembali ke speed isp yg kita pakai (tp juga web yg dituju ada rumus rada kompleks apakah sudah dioptimalisasi kah, servernya dmn kah dll). CMIIW :77:
 
Kalau gak pake web.dev, pagespeed/Gtmetrix, acuan client soal kecepatan pakai apa?

Terlalu naif kalau menganggap client fokus ke huruf "A". Setahu saya, anak-anak blogger justru melihat Page Loadtime. Apalagi di Googlepagespeed acuan performa adalah speed load & akses.

Mohon ilmunya soal ini.

Saya sendiri udah minimalis di tampilan blog (gak pake: sidebar, gallery, Carousel, slider).

Plugin cuma pake 7. (Share button bawaan Theme, Rankmath, LScache, TOC, akismet)

Untuk gambar, sudah compress offline dan online.

Tapi di web.dev, performance cuma dapet nilai paling tinggi 20.

Kebutuhan tiap org beda", ga bisa disamaratakan, jadi menurut saya tidaklah naif bila ada klien yg menuntut lebih tinggi dan mungkin hanya mau pakai 1 patokan pengukuran saja, tdk semua org pakai web.dev utk itu, klo buat anda sah sah saja silahkan klo cocok. Kebetulan klien saya patokannya lebih ke gtmetrix krn hasil reportnya bisa diterima oleh mrk. Tapi ada juga klien ga pake gtmetrix, google pagespeed, web.dev ini mrk biasanya lebih advance mrk kasih patokan khusus ini itu barulah nanti hasil reportnya dibahas dan bisa diperbaiki bila memungkinkan (ada metode lain versi mrk)

Salah 1 yg membuat hasil speed lagi 'turun' juga dari beban load server yg kita pakai di saat pengetesan, aslinya itu server bagus, cuma pas di test lagi beban tinggi jadi keluarnya report server is slow (need optimize).

Ini adalah screenshot plugin wp yg saya pakai aktif 29 plugin, bbrp memang besar krn utk security. 13 juni 2020 report saya sertakan, juga barusan 20 juni 2020 saya sertakan. Jadi terus dioptimalisasi dan memang ada hasilnya (asal tau caranya dan sesuai keperluan jenis web jg). Jadi maksud saya, kebutuhyan orang beda-beda, acuan beda-beda, jenis web beda" jg, server juga bisa spek beda lokasi, hasilnya kita ga bisa jadikan kepuasan mutlak. :77:

Screenshot_34.jpg

r13june.jpg

r20june.jpg
 
wah, seru juga ya bahasannya, ngomong-ngomong time to first byte itu cukup menggambarkan respons dari web servernya juga lho. soal dns memang ga sama ya, tergantung juga apakah dns dari domain menggunakan anycast atau tidak, tapi ttfb cukup vital menurut saya.

selain itu sekali lagi menurut saya, google pagespeed, pingdom, gtmetrix lebih berguna untuk menunjukkan hal apa yang bisa kita optimalkan dari metrics yg terkesan lambat, kalo udah begini rasanya scoring dari gtmetrix/pingdom juga bukan hal utama lagi ya.
 
Back
Top