Kesan pertama begitu menggoda. Virtualisasi menggunakan vmware.
Menurut saya terlalu advanced untuk user awam. Kalau VPS pada umumnya begitu sudah diaktifkan langsung bisa SSH install apapun dan diakses service2nya, di sini harus setting network dan firewall dulu. Karena di VM pakai IP lokal, maka perlu setting NAT dulu.
Jadi jangan berharap akan se-simple Digital Ocean. Terlalu banyak menu, sub menu, tab, dll. Di sini kita punya virtual data center. Kita bisa atur jaringan di antara server/VM yg ada. Karena saya cuma dikasih 1 VM, jadi belum banyak yg bisa saya elaborasi.
IndonesianCloud ini menurut saya bukan untuk orang yang iseng-iseng. Lebih cocok untuk enterprise. Ya mungkin juga itulah mengapa harganya mahal.
Sementara itu dulu, nanti dilanjut.