RCenterium
Poster 1.0
belanja online ke luar negeri juga makin berasa mahalnya, apalagi kalau pakai CC aduh aduh...
kok aneh ya, harusnya load nya lebih besar apabila menampung lebih banyak user.
kalau mau pakai server Indonesia yang agak masuk perhitungan kalau langsung colo
tapi kan sudah jarang itu provider2 yang kasih RTO (rent to own) atau minimal jualan server sekalian di bantu colocation-nya.
kok aneh ya, harusnya load nya lebih besar apabila menampung lebih banyak user.
kalau mau pakai server Indonesia yang agak masuk perhitungan kalau langsung colo
tapi kan sudah jarang itu provider2 yang kasih RTO (rent to own) atau minimal jualan server sekalian di bantu colocation-nya.
mungkin yg dimaksud waiting time sedikit itu dari sisi network yah mas Rendy ?
klo target visitor indo, saya setuju pake local. terutama untuk mail server. tp klo target visitor www, ya mesti mau ga mau taroh diluar.. apalagi setahu saya uplink di IDC kita dikenal lebih kecil dari pada downlink nya..
request lambat --> server jadi nge-load ?
deliveri respon lambat ---> server jadi nge-load ?
=
network latency berpengaruh thd load server ?
ikutan nyimak
prinsipnya sederhana sih
semisal user di Indo, kalau 1 web bisa diload 5 detik dari server Indo, dan 10 detik dari server di luar negeri (karena faktor latency, bandwidth user, dan lain lain)
tentu resource CPU wait ( dan i/o wait) yang dipakai hanya 1/2nya, karena processor dengan segera dapat memproses request lain, tidak menunggu selesai diload sempurna, resource lain (ram, i/o) juga dapat dipergunakan untuk proses lain, sehingga seolah-olah dapat menampung lebih banyak
kan sesuai yang kita ketahui secara umum, shared hosting kan bukan hanya storage saja
jadi kencang bandwidth bukan hanya servernya, sisi usernya diperhatikan juga, buat apa meletakkan server diluar jika 95% usernya dari Indo
untuk uplink di IDC? data center di Indo kan bukan hanya IDC om, lagipula IDC hanya sediakan rack saja, bandwidth beli sendiri, itu ujung ujungnya gimana kantong dan skala
ya ini mah jelas, kalau request dan send keluar lambat, tentu cpu dan io akan jadi tinggi loadnya
http://bisniskeuangan.kompas.com/re...iah.Anjlok.ke.Kisaran.Rp.13.800.Per.Dollar.AS
JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS makin terpuruk pasca devaluasi yuan. Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah langsung tenggelam menembus level 13.800 dibanding penutupan kemarin pada 13.607,4.
Data Bloomberg pukul 08.45 WIB menunjukkan, mata uang Garuda terpuruk ke posisi Rp 13.810 per dollar AS, posisi terendah sejak masa krisis tahun 1998. Tercatat pada tanggal 17 Juni 1998, rupiah pernah berada di puncak rekor terlemah pada Rp 16.650 per dollar AS.
Langkah People's Bank of China mendevaluasi nilai tukar Yuan berpotensi mempersulit posisi rupiah dalam jangka menengah. Menyusul devaluasi Yuan, hampir seluruh mata uang di Asia-Pasifik melemah cukup tajam bersamaan dengan anjloknya harga komoditas.
PBoC pada Selasa (11/8/2015) memutuskan untuk mendevaluasi Yuan yang diperkirakan dilakukan untuk mendongkrak tingkat kompetisi barang ekspor Tiongkok yang terus tergerus. Selain akibat kenaikan produktivitas dan gaji buruh, juga akibat pelemahan “sengaja” mata uang negara kompetitor (seperti Korea dan Jepang).
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Tiongkok juga mungkin ingin menangkap kesempatan perbaikan ekonomi AS yang merupakan pasar tujuan ekspor utamanya. Semenjak 2011 pertumbuhan tahunan ekspor Negeri Tirai Bambu itu secara konsisten melambat, sejalan dengan pertumbuhan PDB yang turun.
Namun strategi itu menunjukkan janji menjadikan konsumsi domestik sebagai mesin utama ekonomi hanyalah omong kosong. Menyusul devaluasi Yuan, hampir seluruh mata uang di Asia-Pasifik melemah cukup tajam bersamaan dengan anjloknya harga komoditas.
Siang ini ditunggu angka penjualan ritel dan produksi industri Tiongkok yang diperkirakan stabil Rupiah ikut melemah walaupun tidak setajam mata uang lain. Hal itu sudah cukup membawa rupiah mencapai level terlemah baru semenjak 17 tahun terakhir. Selain terbawa pelemahan mata uang global dan juga komoditas, posisi Indonesia sebagai salah satu rekan dagang utama Tiongkok dan eksportir komoditas akan membuat prospek perekonomian secara keseluruhan terkena dampak buruk devaluasi Yuan.
Dari domestik selain angka CAD yang ditunggu Jum’at (14/8/2015) siang, isu reshuffle kabinet mulai menyeruak lagi yang bakal diumumkan dalam waktu dekat, kemungkinan siang ini. "Secara umum isu negatif masih akan mendominasi pergerakan rupiah dalam jangka menengah," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Saya kira tidak perlu terlalu dikhawatirkan selama stabilitas ekonomi terjaga dengan baik, jika nilai rupiah melemah terhadap usd, ini adalah momentum untuk export produk hosting, dedicated server, vps dan lain2 hasil produk sendiri untuk mendatangkan income dan customer lebih banyak dari luar negeri
Jadi Pahlawan Devisa...Rencananya si saya mau export diri sendiri
Jadi TKP di DCRencananya si saya mau export diri sendiri