sir_valconer
Poster 1.0
Nah ini bener banget. Sebaiknya kita tanya dulu : Menurut Anda cloud itu apa?
Dari beberapa perspektif, sekedar punya layanan shared hosting saja sebenarnya sudah bisa dibilang cloud karena off-premise dan on-demand (beli langsung nyala).
Apakah EC2 amazon itu bebas dari resiko mati? Nggak juga, itu kenapa dia menyediakan multi availability zone.
Apakah kalau sudah HA lalu itu cloud? Nggak juga kalau ada di lokasi sendiri hehehe
Apakah cloud instance harus bisa fail-over? Nggak juga, coba simak lihat history rackspacecloud - dia jualan computing instance a.k.a. VPS yang kalau host nodenya mati ya ikutan mati aja.
Seneng banget kalau ada yg nanya : Ente jualan cloud kagak sih?
Maka dengan senang hati saya balik nanya : Emang cloud apaan sih?
Pasti jawaban berikutnya dari sang penanya disertai alis yang mengkerut dan bilang : apa yaaa ...
Settuju mas bro.
si provider harus membuktikan kalau sistem infrastukurnya sudah high availbility (clustering ) dalam arti ketika salah satu server mengalami down / mati maka server lain akan mengambil alih dan memindahkan cloud client ke server yang standby. Apabila syarat seperti ini ingin dipenuhi dan didapati oleh pelanggan siap2 budget yang tinggi. Karena sistem clustering ini costnya besar sekali.
Kantor saya kemarin dapat proyek membangun yang seperti ini.
yang harus disiapkan :
1. 2 Server sejenis untuk menunjang 1 aplikasi sehingga ketika server 1 down, cloud / aplikasi tersebut akan pindah ke server 2.
2. Syarat nomor 1 bisa dipenuhi kalau mereka menyiapkan storage centralization server. Tujuannya : Aplikasi tersebut diletakkan di dalam storage centralization agar sistem failover bisa berjalan.
3. Untuk meningkatkan availability storage central , harus dibangun 2 storage, supaya jika 1 storage mati , tidak berdampak pada Aplikasi tersebut.
4. Agar availability lebih tinggi lagi, disisi jaringan disiapkan 2 Provider Internet agar ketika salah satu mati, koneksi bisa dipindahkan.
5. Firewall
Dan hasilnya cost hampir menyentuh 1 M.