Butuh Wejangan VPS


solid karena tidak terlalu campur tangan software terkait, dia cuma alat bantu manage server.... kalau yang lain bergaya premium untuk kemudahan, kalau yg premium beneran sih nggak masalah karena dia repo khusus, jadi kalau ada update semua software berasal dari server dia, yang tentunya telah di uji terlebih dahulu
Apakah Cyberpanel atau Aapanel tidak solid? Dan bercampur tangan dengan software lain?
 
Nah saya masih bingung, bagaimana cara agar Website berbasis wordpress ini bisa segera selesai pindah. Karena pada menu apps ada pilihan wordpress untuk bisa install langsung akan tetapi saya kesulitan jika ada update versi dari wordpress karena harus menggunakan FTP. Pihak hoster menyarankan install cyberpanel tapi saya pikir panel tersebut terlalu berat.
berarti saat ini belum pindah, dan ada kendala setiap kali install plugin/update harus lewat ftp?
ini biasanya karena ada masalah pada ownership dan permission direktori tempat wordpress-nya diinstall

Alasannya Tuan?
dicoba dulu saja
sama2 fresh install, lebih enteng mana virtualmin dengan cyberpanel
bandingkan juga web gui-nya, mana yg lebih ringan
nanti bisa disimpulkan
 
aapanel = apache (lambat hrs optimasi tinggal klik2), hapus log & free ram tinggal klik (pokoky serba klik2)
cyberpanel = open litespeed (kenceng) tapi problem disk sering penuh / bengka tiba2 cz log (manual hapus)
hestiacp = nginx - apache (kencang), boros ram, klu update panel jngn lupa backup (gagal gak bs masuk panel)
 
aapanel = apache (lambat hrs optimasi tinggal klik2), hapus log & free ram tinggal klik (pokoky serba klik2)
cyberpanel = open litespeed (kenceng) tapi problem disk sering penuh / bengka tiba2 cz log (manual hapus)
hestiacp = nginx - apache (kencang), boros ram, klu update panel jngn lupa backup (gagal gak bs masuk panel)
nambah
virtualmin terlalu banyak menu, bikin pusing :(dan kalo buka panel pamakaian cpu melonjak mayan
 
Solusi gimana tuh mas?

Untuk masalah ownership, apabila menggunakan php-fpm, maka tinggal diihat saja pool php yang digunakan untuk wordpressnya, di dalam confignya ada user, group, listen.owner, dan listen.group, jadi tinggal disamakan saja antara ownership di pool phpnya dengan ownership pada direktori dan file wordpressnya. Untuk bisa tau pool mana yang digunakan untuk wordpressnya, lihat di config virtual hostnya.

Kalau nggak tau config mana yang digunakan untuk wordpressnya, maka coba matikan pool php-fpmnya satu per satu sampai situs wordpressnya menampilkan error 500 (502 / 503). Untuk letak default config pool php-fpm-nya , kalau menggunakan distro keluarga debian ada di: "/etc/php/<versi php>/fpm/pool.d".

Tapi kalau pakai web server Apache dengan mod_php, biasanya sih ownershipnya menggunakan www-data.


Lalu untuk soal pilihan panel:

Kalau saya sendiri sih ketika perlu panel, lebih suka menggunakan ISPConfig3 dengan webserver nginx. Tapi kalau perlu yang minimalis saja, saya cukup pakai webmin (ini bukan panel hosting sih, lebih ke panel untuk administrasi)

Alasan saya pilih ISPConfig3 sederhana saja, karena panel ini cukup simple, letak file config untuk tiap-tiap package pendukungnya seperti nginx, mariadb, postfix, amavis, bind, dsb menggunakan default os, nggak diubah-ubah letaknya. Meskipun ada yang bilang kalau panel ini boros cpu dan memori, padahal sih sebenarnya tidak.

Yang bikin boros memori dari cpu di vpsnya setelah menginstal panel ini adalah proses clamav dan freshclam yang running di background. Jadi kalau pakai vps yang speknya mepet (ram 1 GB, 1 cpu) sebaiknya proses clamav dan freshclam nya dimatikan saja. Clamav dan freshclam ini berkaitan dengan amavis dan amavis ini sendiri berkaitan dengan fungsi mail delivery (dovecot dan postfix).

Jadi kalau butuh fungsi mail delivery di vpsnya tinggal set bypass av scannernya di config amavis. Tapi kalau tidak butuh mail delivery, postfix, dovecot, dan amavisnya bisa dimatikan juga (ini nantinya bisa membebaskan memory sekitar 100 - 150 MB). Kalau masih kurang (pengen membebaskan beberapa puluh MB memory lagi) ya di-disable saja panelnya pada saat tidak dibutuhkan, yaitu dengan menonaktifkan pool "ispconfig" untuk menonaktifkan panel dan pool "www-data" untuk menonaktifkan phpmyadmin dan roundcube.

Di VPS terkecil yang saya punya , spek dan usage resourcenya:
Code:
model name      : Intel Core Processor (Haswell, no TSX)
cpu MHz         : 2199.974

MiB Mem :    987.2 total,    164.2 free,    445.7 used,    377.3 buff/cache
MiB Swap:     91.5 total,      0.0 free,     91.5 used.    295.8 avail Mem

Proses background yang di-disable di VPS ini cuma clamav dan freshclam saja. VPS ini utamanya sebagai mail server tapi ada terpasang situs dengan cms wordpress juga (low trafik ~ 100 an pengunjung per hari).
 
Back
Top