Bayar Belakangan, Bagaimana Menurut Tuan?


Status
Not open for further replies.
kalau provider vps luar banyak kok yg nerapim sistem pay as you go kyk gini,
byr belakangan, tp harus pale kredit card.. jadi ga mungkin bisa lari yg dah make layanan.a,,
kecuali kredit cardnya kosong sampe minus,, :D
 
Klo mau nerapin kyk gni mending gunain metode pembayaran yang bisa ngiket kyk model paypal agreement yang bisa narik otomatis dana paypal di akun cust jika sudah agree jika invoice tergenerate atau jika di indonesia semacem klikpay bca atau mandiri clickpay
 
kalau masalah coba dulu bayar belakangan menurut saya itu istilah yang akan merugikan bisnis apabila memang ingin mencoba menerapkan bayar belakangan coba lah cara nya pak @padihost.com agar enak dan terlacak :D kalau tbtb si user kabur sang hoster tidak punya data-data tersebut maka tidak bisa dilacak atau diverifikasi :) ,kenapa alasan disini pada memilih layanan berbayar dahulu sebab akan merugikan bisnis apalagi kalau sudah bentuk dalam perusahaan :)
 
Klo mau nerapin kyk gni mending gunain metode pembayaran yang bisa ngiket kyk model paypal agreement yang bisa narik otomatis dana paypal di akun cust jika sudah agree jika invoice tergenerate atau jika di indonesia semacem klikpay bca atau mandiri clickpay
klikpay bca/mandiri bisa bayar otomatis kalau langganan ya?
 
@masiqbal, menarik membaca judulnya. Tetapi saya, jika boleh, saya amat ingin merekomendasikan satu buah buku yang luar biasa bagus "Business Model Generation" https://www.amazon.com/Business-Mod...175&sr=8-1&keywords=business+model+generation

Ada beberapa jenis bisnis model yang dibahas dibuku tersebut, 3 saya berikan contohnya:
1. iTunes, adalah toko musik terbesar didunia (multi sided business model)
2. Google, tidak usa saya sebut, dia sudah menjadi raksasa (lupa saya istiliah bisnis modelnya)
3. Skype, Freemium Business Model (90% dari penggunanya adalah gratis, hanya 10% yang membayar, tetapi nilai 10% ini mencapai US$880 juta ditahun 2010)



Kalau ditanya apakah saya setuju atau tidak, model pakai baru baya terlebih dahulu. Tentunya saya akan bertanya2 VP (Value Proposition -dibahas juga pada buku tersebut) dan Produk apakah yang akan diperkenalkan, serta tentunya bisnis model yang dipilih. Saya akan lanjutkan dibawah.

Tetapi yang ingin saya gambarkan. Google melakukan "manuver gratis" hampir selama 5 tahun++ sebelum akhirnya dia mengumumkan "produk iklan". Demikian pun, Skype yang beberapa tahun memberlakukan gratis 100%, sebelum memperkenalkan Freemium business model. (Ada satu buku lagi karangan Chris Anderson berjudul FREE/Gratis, menarik juga untuk dibaca, bagaimana suatu bisnis bisa menawarkan GRATIS ke pelanggannya, Chris Anderson -https://en.wikipedia.org/wiki/Free:_The_Future_of_a_Radical_Price). Nah yang saya bingung, FIrefox, mengapa sampai sekarang GRATIS dan belum ada gambaran 'model bisnisnya' (baca: kapan bayarnya atau dimana dan bagaimana perusahaan ini mendapatkan uang).

Nah, model bisnis manakah yang akan kita terapkan:
1. FREE 100%
2. Switch and Bait (pancing dan kail -mengumpan dengan gratis)
3. Freemium
4. ???

Kalau yang dibicarakan sepertinya yang nomor 2, dengan cara memancing dengan memberikan gratis atau 'coba terlebih dahulu', tetapi saya belum bisa berkesimpulan. Saya, pribadi, cenderung untuk produk hosting, condong pada bisnis model 1.

Ada 1 buku bagus lagi, Crossing the Chasm. ;) (wah sudah 3 buku ini)
https://www.amazon.com/Crossing-Cha...1471104204&sr=8-1&keywords=crossing+the+chasm

Saya kutip
In Crossing the Chasm, Geoffrey A. Moore shows that in the Technology Adoption Life Cycle—which begins with innovators and moves to early adopters, early majority, late majority, and laggards—there is a vast chasm between the early adopters and the early majority. While early adopters are willing to sacrifice for the advantage of being first, the early majority waits until they know that the technology actually offers improvements in productivity. The challenge for innovators and marketers is to narrow this chasm and ultimately accelerate adoption across every segment.

Keliatannya @masiqbal menjadi innovators :)
 
Last edited:
Bisnis yang bisa memenangkan persaingan 'katanya' adalah yang creative .... bisnis yang beda dengan pesaing lainnya.
idenya boleh saja tapi implementasinya harus benar2 hati2... aturan mainnya harus jelas, data profile pelanggan harus akurat kalau perlu diverifikasi dulu sebelum diaktifkan. Dan yang bisa jalankan model bisnis seperti ini kayaknya mesti yg punya modal lumayan besar jadi lebih berani untuk ambil resikonya.

Bisnis hosting 'katanya' adalah bisnis kepercayaan .... karena klien akan mempercayakan data pentingnya pada kita. jadi ...., kalau kita ingin bisa dipercaya ... lalu kenapa kita tidak berani kasih kepercayaan juga kepada pelanggan? yang sering muncul dipikiran kita kalau pakai system bayar belakangan .... jangan2 nanti klien nakal, klien kabur, klien nipu dan semua negative thinking muncul di pikiran kita. Padahal pada saat klien ingin menggunakan layanan kita pertama kali mungkin juga berpikir hal yg sama. Nah, teman kita @masiqbal ingin mendobrak anggapan2 tersebut. Lanjutkan mas ..... semoga sukses.
 
Kalo aktivasi-ribet jadi nggak ngeh juga. mungkin bisa dua jalur
1 - bayar dimuka, aktivasi Normal
2 - free trial waktu tertentu dg aktivasi ketat.

# Mirip juga refund dan yg gak peduli refund tentu beda aktifasinya
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top