Suku bunga acuan SBI (per rapat bulanan DGI tgl 18 kemarin) ditahan di 7,5%. Menurut BPS: Tingkat GDP 4,7%. Inflasi rata-rata di 6.9% per semester 1 2015. Jauh dibawah target GDP yang 5.7% ytd 2015, serta inflasi yang dijanjikan ditahan dilevel 5%.
China mendevaluasi mata uangnya, dampaknya: seluruh mata uang komoditi a.l.: AUD, NZD dan CAD anjlok, juga GOLD. Seluruh pasar saham runtuh *bukan anjlok lagi* bursa China anjlok lebih dari 10% dalam 2 hari terakhir.
The FED memaksakan menaikkan suku bunganya September 2015 ini, dini hari ini sektar 30 menit yang lalu FOMC telah memberikan statement yang akan menentukan arah pergerakan mata uang USD: yaitu kebingungan. Dan ini yang ditunggu-tunggu para trader, akan terjadi koreksi yang cukup dalam pada mata uang USD, karena nampaknya the FED akan menunda kenaikan suku bunga setelah apa yang dilakukan Yuan.
Namun seberapa banyak pengaruh hal dan data tersebut di atas pada USDIDR??? No one knows, tetapi mimpi USDIDR ke 10.000 kembali adalah mustahil. RAPBN 2016 sudah mematok USDIDR 13.400. 12.000 apakah mungkin? FIrasat saya akan tetap ditahan dilevel saat ini 13.700 - 13.900, pelan2 akan menguat ke 13.200 - 13.500 pada tahun mendatang (sekitar 1 thn kemudian). Semoga demikian.
PS: RAPBN 2016 mematok kurs USDIDR 13.400 dgn asumsi pertumbuhan (GDP) diatas 5%. So kalau dibawah itu???
Mungkin saja.., satu-satunya jalan terbaik adalah penerapan SANERING, yaitu pemangkasan angka nol pada mata uang Rupiah.
Contohnya:
Rp 1.000.000 ==> Rp 1.000
atau nilai mata uang Rp 1.000.000 sama dengan (=) Rp 1.000
Sanering ini sudah diterapkan oleh negara Turki dan berhasil pulih perekonomian negaranya dalam 4 s/d 5 tahun.
Jaman SBY kemarin Gubernur Bank BI sudah memunculkan wacana ini ketika rupiah menanjak di kisaran Rp 10.000 keatas.