#Ask Cloud Hosting sama dengan Shared Hosting


Sebenarnya tidak perlu dihindari juga. Faktor kebutuhan pelanggan juga berbeda dan banyak juga berkebutuhan seperti itu dan banyak provider juga yang menyanggupi istilah "Cloud" dan "Unlimited" berkipun banyak yg patokan pada batasan Inodes, tapi banyak juga yang meng "Unlimited" juga jumlah Inodes-nya pada paket "Unlimited" dan benar-benar menggunakan multi server pada "Cloud hosting" tapi saya yakin itu menggunakan dedicated servernya memang khusus "High Class" dan spesifikasi disk nya berTERA Bytes.

Istilahnya jangan larang perkembangan dunia perhostingan dengan menghadirkan nama layanan-layanan baru, selama penyedia mampu dan layanan berbeda apa salahnya daripada tetap pada hosting tradisional sejak dulu "Shared Hosting".

penamaan gak masalah saya gak larang sama sekali. masalahnya ini sudah menjurus ke penyesatan karna terms cloud yang dimaksud beda dengan yang sudah umum dipahami.
kalo bikin penamaan tapi gak ada arti bakunya yang udah disepakatin umum ya silahkan, kalo karakterisik suatu layanan disebut cloud ada dan dibuat jauh dari faktanya masa saya rekomendasiin
 
penamaan gak masalah saya gak larang sama sekali. masalahnya ini sudah menjurus ke penyesatan karna terms cloud yang dimaksud beda dengan yang sudah umum dipahami.
kalo bikin penamaan tapi gak ada arti bakunya yang udah disepakatin umum ya silahkan, kalo karakterisik suatu layanan disebut cloud ada dan dibuat jauh dari faktanya masa saya rekomendasiin
Sepertinya harus dibuat daftar list provider yg menyesatkan itu yang dimaksudkan agar menjadi referensi mendatang warga DWH
 
Seru, bahasan ini sbnrnya dah lama, dri 2016 sy gabung dan repeat topic lg, ada ajah..
Yang udah2, nama "Cloud hosting" gak jadi acuan lebih better dari "Shared Hosting" begitu sebaliknya, ujung2nya "Who's provider at behind that",,
 
Kalau kebutuhannya untuk budget minimal ataupun web hosting standard,
Sebenarnya gak perlu terlalu bingung dengan teknologi yang dipakai provider

Yang penting performa web yang di titipkan ke provider itu sudah sesuai dengan kebutuhan dan stack nya disupport (e.g. kalo perlu framework khusus), ya sudah cukup.

Mau shared 1 server, cloud multiple server, dan lain-lain ... itu biarlah provider yang meracik sesuai kebutuhan.


Sekelas Google Cloud, OVH dll yang seharusnya architecture nya redundant (server mati satu, masih bisa jalan) ... ada kala nya down juga ... Kebetulan tahun ini, 2 provider tersebut mengalami downtime juga.

Jadi balik ke persoalan awal:
Mau webhosting, cari apapun boleh asal selama dengan kebutuhan awal ... jangan bingung dengan istilah shared atau pun cloud.... fokus saja ke konten dulu.

Saat sudah perlu kapasitas/performa yang lebih besar, pindah ke VPS (kalau perlu yang mudah scale up) atau Dedicated.
 
Back
Top