Sebuah produk (termasuk hosting) dikatakan white label jika si produsen memperbolehkan instansi lain (termasuk perorangan) untuk di bandrol dengan merek selain merek aslinya. Tujuan utamanya adalah agar bisa lebih dekat dengan klien dari si reseller (karena harga dan sistem billing diatur oleh si reseller, bukan produsen).
Dari sisi produsen juga diuntungkan, karena reseller akan secara otomatis selalu membeli/berlangganan produk yang akan digunakan oleh kliennya. Jadi produsen tidak perlu repot-repot berpromosi.
Untung Rugi dari Sistem White Label :
PRODUSEN :
- Keuntungan :
- Tidak perlu repot-repot mempromosikan produk
- Penjualan tetap berlangsung meskipun hanya terjadi pada sisi reseller
- Kerugian :
- Jaringan penjualan relatif sempit (karena sudah di-cover oleh reseller), sehingga apabila ada inovasi atau produk baru, harus mulai setidaknya seperti pada saat awal produk di publikasikan.
RESELLER :
- Keuntungan :
- Tidak perlu memproduksi sendiri
- Lebih dekat dengan klien (personal image lebih melekat)
- Kerugian :
- Harga jadi relatif lebih mahal dibandingkan harga dari produsen
- Apabila tidak paham akan produknya, akan direpotkan dengan pertanyaan-pertanyaan teknis produk (yang "biasanya" produsen lebih paham).
Perlu diperhatikan bahwa white label reseller juga bisa berarti produsen tidak akan ikut campur pada urusan reseller dengan klien, jadi perlu dipersiapkan pengetahuan teknis serta penanganan masalah (apabila terjadi). Biasanya produsen hanya mau menerima ekskalasi masalah, hanya dari reseller (bukan dari klien reseller).
Reseller pun juga menghadapi tantangan tersendiri. Karena dalam dunia hosting rata-rata produsen selain menjual paket reseller, juga menjual paket retail yang langsung bersentuhan dengan klien. Perang harga pun tidak dapat di hindari.
Contoh :
- Asumsi Bandwith Unmetered
- Saya adalah reseller dari perusahaan hosting A, dengan paket 2 GB seharga 50.000 per bulan.
- Perusahaan A juga menjual secara retail paket shared hosting 100 MB seharga 10.000 per bulan
- Setelah saya membuat kalkulasi sederhana pada Fixed Cost dan Variable Cost, ternyata harga jual ke klien untuk paket saya yang sama-sama sebesar 100 MB adalah 20.000 per bulan (dengan margin keuntungan dibawah 20%).
Analisa :
Harga produsen jadi lebih murah, bisa jadi dikarenakan biaya produksi mereka yang sifatnya massal. Sehingga beban biaya produksi per klien jadi lebih murah.
RESELLING PADA PAKET NON WHITE-LABEL
Bisa dilakukan dengan resiko klien dapat mengekskalasi permasalahan yang terjadi kepada produsen. Hal ini akan membingungkan produsen, karena transaksi dilakukan oleh RESELLER. Apabila produsen merasakan adanya kejanggalan, maka bisa jadi berakibat tersuspendnya akun tersebut.
Metode NON WHITE-LABEL biasanya menggunakan sistem discount, sehingga si Reseller hanya mendapatkan spasi margin keuntungan sesuai jumlah penjualan, bukan dari penjualan per unit.
Semoga Menginspirasi !!!
Sumber : Website beberapa hoster besar disini, dan Wikipedia