perlukah swap?


proptop

Beginner 1.0
saya baru aja install lemp di server dan mau bikin swap ketemu artikel ini

Warning: Although swap is generally recommended for systems using traditional spinning hard drives, placing swap on SSDs can cause issues with hardware degradation over time. Due to this, we do not recommend enabling swap on DigitalOcean or any other provider that uses SSD storage.

saya melakukan swap sebelum baca artikel ini dan saya menemukan error ini
"chmod: changing permissions of '****.conf': Read-only file system"
ketika mau edit conf supervisord. baru beberapa file yang saya cek semua menjadi Read, saya chmod menggunakan root.

saya mengikuti tutorial disini

jadi perlu gak melakukan swap?
 
Belakangan tema soal perlu atau tidaknya swap ini memang jadi debat panjang, bahkan mengarah ke perang sekte seperti yang terjadi antara tim bubur diaduk vs tidak diaduk :D Tapi, secara umum, kalau memory server-nya cukup besar dan dalam operasi sehari2nya sering tidak terpakai, silakan untuk tidak menggunakan swap apalagi jika di server itu hanya ada 1 keping SSD yang dipakai sebagai satu2nya device storage. Ini untuk menghindari tambahan akses baca-tulis yang mengurangi masa pakai SSD (di artikel di atas dijelaskan sebagai "hardware degradation over time", kita sering mengukurnya dalam satuan TBW atau Terra Bytes Written).

Tapi, lain cerita kalau memory sistemnya memang kecil dan dalam operasi sehari2 penggunaannya sering berada di kisaran 80%-90% atau lebih, swap sangat membantu untuk membuat sistem tidak crash dan akhirnya down. Kalau kondisi ini sering terjadi, maka disarankan untuk upgrade RAM dan bukan memperbesar Swap. Swap hanya sebagai emergency, bukan pengganti atau booster terhadap RAM.

CMIIW.
 
jadi perlu gak melakukan swap?
Jika pertanyaannya ini perlu ato enggak? Jawabannya perlu.

Cuman masalahnya, SWAP membantu ato enggak? Befungsi semestinya ato enggak? Nah ini jawabannya bisa panjang. Jika kapasita RAM masih mampu menangani tasking server, maka (justru) SWAP jadi gak begitu penting. Namun sebaliknya jika kapasitas RAM sudah gak mampu menangani tasking server, maka perlu disediain SWAP.

Menyediakan SWAP juga gak bisa sembarangan, mesti di cek dulu kecepatan baca tulis penyimpanan servernya, karena SWAP pada dasarnya menggunakan kapasitas penyimpanan dengan mempartisinya dalam sebuah file. Karena kecepatan RAM jauh lebih cepat dari pada penyimpanan, maka biar tidak mengganggu performance, SWAP harus dibuat dengan penyimpanan yang cepat pula, misal NVME.

Jika penyimpanannya NVME, ini sangat di anjurkan untuk menyediakan SWAP jika RAM gak mampu menangani task server. Saya pribadi tidak menganjurkan menyediakan SWAP untuk penyimpanan SSD dan HDD, dan apabila RAM gak cukup mending upgrade. Kenapa? karena jika task terlalu banyak dan RAM gak mencukupi, sementara penyimpanan masih pake SSD/HDD, ini musibah berlapis. SSD/HDD yang lambat menyebabkan banyak queue ato antrean, semakin banyak antrean semakin banyak task yg tak tertangani, dan itu akan terus menerus terjadi.

CMIIW.
 
saya baru aja install lemp di server dan mau bikin swap ketemu artikel ini



saya melakukan swap sebelum baca artikel ini dan saya menemukan error ini
"chmod: changing permissions of '****.conf': Read-only file system"
ketika mau edit conf supervisord. baru beberapa file yang saya cek semua menjadi Read, saya chmod menggunakan root.

saya mengikuti tutorial disini

jadi perlu gak melakukan swap?
server nya brp gb ram nya? kalo gede sih ga perlu swap jg gpp
 
Ini untuk menghindari tambahan akses baca-tulis yang mengurangi masa pakai SSD (di artikel di atas dijelaskan sebagai "hardware degradation over time", kita sering mengukurnya dalam satuan TBW atau Terra Bytes Written).
Saya ingin mengomentari masalah TBW, ato hardware degradation over time. Saya kira disisi user gak perlu terlalu dipikirkan, sepanjang penyedia layanan masih membolehkan create SWAP. TBW dan semacamnya adalah tanggungjawab dan sepenuhnya menjadi konskuensi penyedia layanan, karena sebagai penyedia layanan profesional pasti punya agenda replacement hardware secara periodik, maksimal 3-5 tahun sekali jika tidak terjadi masalah kerusakan, ato hanya berkurang performancenya saja.
 
Saya ingin mengomentari masalah TBW, ato hardware degradation over time. Saya kira disisi user gak perlu terlalu dipikirkan, sepanjang penyedia layanan masih membolehkan create SWAP. TBW dan semacamnya adalah tanggungjawab dan sepenuhnya menjadi konskuensi penyedia layanan, karena sebagai penyedia layanan profesional pasti punya agenda replacement hardware secara periodik, maksimal 3-5 tahun sekali jika tidak terjadi masalah kerusakan, ato hanya berkurang performancenya saja.

Terima kasih untuk masukannya. Apa yang kami sampaikan di atas bersifat general, tidak hanya untuk penggunakan layanan cloud/vps yang memang tidak perlu peduli dengan masalah TBW ini karena benar bahwa hal ini menjadi tanggung jawab penyedia layanan cloud/vps yang mereka pakai. Dan memang tidak memungkinkan untuk pengguna cloud/vps untuk cek masalah TBW ini :) Selain untuk pengguna cloud/vps, saran kami di atas juga kami tujukan untuk pengelola cloud atau pengguna layanan colo yang sehari2nya mereka mengelola servernya sendiri. Atau untuk pengelola server cloud/vps yang node servernya juga dikelola sendiri (penggunaan internal). Untuk mereka, kami sarankan hal seperti di atas (memperhatikan TBW perangkat SSDnya).

Salam.
 
pakai aja gpp tergantung jumlah ramnya
kalau ramnya < 4 GB, bisa pakai swap 50% dari ram atau max sama dengan jumlah ram, sedangkan server dengan ram diatas 4 GB tetap pakai swap max 4 GB ini sesuai dengan rekomendasi dari Redhat juga.
namun perlu diperhatikan juga untuk penggunaan swapnya, jika alokasi swap terpakai maka perlu ditambah ram utamanya karena swap hanya untuk cadangan.
 
sangat tertolong untuk kinerja dan kestabilan website menggunakan swap apalagi dengan beberapa domain di 1 VPS, membuat RAM Tidak overheat atau penuh dalam merender proses data karna teralokasi dengan baik oleh sistem swap. ibarat ban serap lah
 
Back
Top