PanelAlpha - WordPress Automation Made Complete


reyokh

Poster 2.0
PanelAlpha, hosting WordPress dengan GUI menawan
Dimiliki oleh orang yang sama yang memiliki ModulesGarden, EasyDCIM dan MetricsCube

1717580376370.jpeg
Control Panel ini based on Docker, seperti OpenPanel, namun PanelAlpha tidak memberikan ruang untuk hosting classic seperti Static Web atau PHP hosting, jadi benar-benar hanya untuk deploy dan mengatur kebutuhan WordPress, dengan fitur multi usernya.

Untuk bisa Install PanelAlpha, yang harus disiapkan adalah OS Debian 12 (harus) dengan RAM minimum yang di sarankan minimal 4GB dan yang terpenting Lisensi nya terlebih dahulu, harga Lisensi PanelAlpha:
paket Starter Plan di harga $29 paket ini jika kita membuat maksimum 20 Website
paket Business Plan, yaitu kisaran 21 sampai 300 Website, pertambahannya $0.9 /website
paket Business Plan, dengan jumlah 301 sampai 1000 Website, pertambahannya $0.8 /website
paket Business Plan, dengan jumlah 1001 sampai 2500 Website, pertambahannya $0.7 /website
untuk detailnya bisa dilihat di website PanelAlpha https://www.panelalpha.com/pricing

Uniknya PanelAlpha ini membutuhkan server tambahan sebagai media hosting ditempatkan. Selain PanelAlpha Engine sebagai server hosting, mereka juga memberikan 3 pilihan hosting panel lain, yaitu: cPanel, Plesk dan DirectAdmin. Saya tidak memiliki ketiga server tersebut, jadi belum bisa melakukan ujicoba deploy WordPress dan disimpan di server seperti DirectAdmin.

1717582300995.jpeg
Jadi ini bisa sebagai pilihan region, dan yang saya tau penambahan server ini tidak terbatas, jadi kita bisa install server #1 di region Indonesia - Jakarta, dan install server #2 di region Indonesia - Jogja dan atau install server #3 di region Singapore

Pada dasarnya PanelAlpha terbagai menjadi User, Services dan Instances

1717582833590.jpeg

Walaupun GUI nya sangat menarik, namun pengoperasiannya tidak sesederhana Contorl Panel lainnya.
Contoh ketika kita ingin membuat hosting WordPress, langkah yang harus kita proses:
1. create Users (ini normal)
2. create Services (nah ini sebagai penentu paket / plan) untuk bisa digunakan oleh User
3. create Instances (ini untuk proses instalasi WordPress)

Dan untuk menghapus 1 user pun, prosesnya terlalu panjang:
1. cari semua Instances yang dimiliki oleh users, dan hapus semua. setelah proses terhapus, maka Instances2 itu akan masuk ke dalam folder Archived, jadi disini kita harus menghapus juga semua Archived
2. hapus Services yang dimiliki oleh users, setelah dihapus, maka harus hapus juga yang ada di dalam folder Archived
3. hapus Users, setelah dihapus jangan lupa perlu dihapus juga yang ada di folder Archvied1717583295987.jpegkenapa setelah menghapus Instances, Services dan Users harus di cek juga di folder Archived dan menghapusnya juga ?

Karena jika tidak diproses seperti ini, docker yang digunakan untuk penampung hostingnya masih akan tetap ada / running, dan ini akan menyebabkan masalah ketika di kemudian waktu kita membuat lagi hosting dengan domain yang sama atau user dengan email yang sama.

Bagaimana tampilan dashboard untuk User ?
1717583529805.jpeg

Di dashboard user ini terbagi menjadi 2 bagian, My Instances dan My Hosting, kita mulai dari My Instances dahulu:
1. Site Details, untuk mengatur website WordPress, seperti merubah domain aktif, mengaktifkan / update fitur WooCommerce, mengaktifkan backup, install SSL (Let's Encrypt)
2. Backup, pengaturan backup (folder dan database) ada di bagian ini, bisa juga untuk download hasil backup dan restore dari hasil backup.
3. Plugins, tambah, aktifkan, non aktifkan dan hapus plugins2 yang digunakan oleh WordPress bisa diproses disini.
4. Advanced, di bagian ini terdapat: Instance Details, Security, Auto Updates, Developer Settings, System Configuration, Users, Installed Themes, Instance Logs
di dalam My Instances juga tersedia menu untuk SSO WP-Admin, Staging, Update, Clear Cache
1717584212119.jpeg

sekarang kita menuju bagian My Hosting, di bagian ini lebih diperuntukkan untuk mengatur hosting itu sendiri, seperti akses FTP, Databse, Sub Domain, Addon Domain dan Cron Job.
1717584352867.jpeg

Dengan harga minimal $29 perbulan dan bisa untuk membuat 20 Website, saya pikir itu harga yang WOW.

Namun jika ada yang memiliki kebutuhan hosting WordPress rasa "Dedicated" Hosting seperti ini, mungkin layak untuk dicoba.
 

Attachments

  • 1717581559774.jpeg
    1717581559774.jpeg
    111.2 KB · Views: 6
mungkin seperti tools untuk management wordpress ya, misalkan punya banyak hosting dan ingin dimanage dalam 1 dashboard.
 
Uniknya PanelAlpha ini membutuhkan server tambahan sebagai media hosting ditempatkan. Selain PanelAlpha Engine sebagai server hosting, mereka juga memberikan 3 pilihan hosting panel lain, yaitu: cPanel, Plesk dan DirectAdmin. Saya tidak memiliki ketiga server tersebut, jadi belum bisa melakukan ujicoba deploy WordPress dan disimpan di server seperti DirectAdmin.

Jadi ini bisa sebagai pilihan region, dan yang saya tau penambahan server ini tidak terbatas, jadi kita bisa install server #1 di region Indonesia - Jakarta, dan install server #2 di region Indonesia - Jogja dan atau install server #3 di region Singapore

mksdnya "server tambahan sbg media hosting ditempatkan" itu gmn ya?, apakah goalnya bisa loadbalance antara bbrp server?
 
PanelAlpha, hosting WordPress dengan GUI menawan
Dimiliki oleh orang yang sama yang memiliki ModulesGarden, EasyDCIM dan MetricsCube

View attachment 7559
Control Panel ini based on Docker, seperti OpenPanel, namun PanelAlpha tidak memberikan ruang untuk hosting classic seperti Static Web atau PHP hosting, jadi benar-benar hanya untuk deploy dan mengatur kebutuhan WordPress, dengan fitur multi usernya.

Untuk bisa Install PanelAlpha, yang harus disiapkan adalah OS Debian 12 (harus) dengan RAM minimum yang di sarankan minimal 4GB dan yang terpenting Lisensi nya terlebih dahulu, harga Lisensi PanelAlpha:
paket Starter Plan di harga $29 paket ini jika kita membuat maksimum 20 Website
paket Business Plan, yaitu kisaran 21 sampai 300 Website, pertambahannya $0.9 /website
paket Business Plan, dengan jumlah 301 sampai 1000 Website, pertambahannya $0.8 /website
paket Business Plan, dengan jumlah 1001 sampai 2500 Website, pertambahannya $0.7 /website
untuk detailnya bisa dilihat di website PanelAlpha https://www.panelalpha.com/pricing

Uniknya PanelAlpha ini membutuhkan server tambahan sebagai media hosting ditempatkan. Selain PanelAlpha Engine sebagai server hosting, mereka juga memberikan 3 pilihan hosting panel lain, yaitu: cPanel, Plesk dan DirectAdmin. Saya tidak memiliki ketiga server tersebut, jadi belum bisa melakukan ujicoba deploy WordPress dan disimpan di server seperti DirectAdmin.

View attachment 7561
Jadi ini bisa sebagai pilihan region, dan yang saya tau penambahan server ini tidak terbatas, jadi kita bisa install server #1 di region Indonesia - Jakarta, dan install server #2 di region Indonesia - Jogja dan atau install server #3 di region Singapore

Pada dasarnya PanelAlpha terbagai menjadi User, Services dan Instances

View attachment 7562

Walaupun GUI nya sangat menarik, namun pengoperasiannya tidak sesederhana Contorl Panel lainnya.
Contoh ketika kita ingin membuat hosting WordPress, langkah yang harus kita proses:
1. create Users (ini normal)
2. create Services (nah ini sebagai penentu paket / plan) untuk bisa digunakan oleh User
3. create Instances (ini untuk proses instalasi WordPress)

Dan untuk menghapus 1 user pun, prosesnya terlalu panjang:
1. cari semua Instances yang dimiliki oleh users, dan hapus semua. setelah proses terhapus, maka Instances2 itu akan masuk ke dalam folder Archived, jadi disini kita harus menghapus juga semua Archived
2. hapus Services yang dimiliki oleh users, setelah dihapus, maka harus hapus juga yang ada di dalam folder Archived
3. hapus Users, setelah dihapus jangan lupa perlu dihapus juga yang ada di folder ArchviedView attachment 7563kenapa setelah menghapus Instances, Services dan Users harus di cek juga di folder Archived dan menghapusnya juga ?

Karena jika tidak diproses seperti ini, docker yang digunakan untuk penampung hostingnya masih akan tetap ada / running, dan ini akan menyebabkan masalah ketika di kemudian waktu kita membuat lagi hosting dengan domain yang sama atau user dengan email yang sama.

Bagaimana tampilan dashboard untuk User ?
View attachment 7564

Di dashboard user ini terbagi menjadi 2 bagian, My Instances dan My Hosting, kita mulai dari My Instances dahulu:
1. Site Details, untuk mengatur website WordPress, seperti merubah domain aktif, mengaktifkan / update fitur WooCommerce, mengaktifkan backup, install SSL (Let's Encrypt)
2. Backup, pengaturan backup (folder dan database) ada di bagian ini, bisa juga untuk download hasil backup dan restore dari hasil backup.
3. Plugins, tambah, aktifkan, non aktifkan dan hapus plugins2 yang digunakan oleh WordPress bisa diproses disini.
4. Advanced, di bagian ini terdapat: Instance Details, Security, Auto Updates, Developer Settings, System Configuration, Users, Installed Themes, Instance Logs
di dalam My Instances juga tersedia menu untuk SSO WP-Admin, Staging, Update, Clear Cache
View attachment 7565

sekarang kita menuju bagian My Hosting, di bagian ini lebih diperuntukkan untuk mengatur hosting itu sendiri, seperti akses FTP, Databse, Sub Domain, Addon Domain dan Cron Job.
View attachment 7566

Dengan harga minimal $29 perbulan dan bisa untuk membuat 20 Website, saya pikir itu harga yang WOW.

Namun jika ada yang memiliki kebutuhan hosting WordPress rasa "Dedicated" Hosting seperti ini, mungkin layak untuk dicoba.
nemu aja panel baru.. bisa menambah referensi :69:
 
mksdnya "server tambahan sbg media hosting ditempatkan" itu gmn ya?, apakah goalnya bisa loadbalance antara bbrp server?

Untuk PanelAlpha ada 2 bagian kak,
1. Server Kontroller (PanelAlpha) itu sendiri login sebagai admin/master dengan port 8443 dan login sebagai user tanpa port 8443
dashboard untuk membuat user, service, instance

2. Server Hosting (PanelAlpha Engine, cPanel, Plesk, DirectAdmin) sebagai wadah penampung hosting2 nya dalam bentuk docker container
hanya server dengan fitur API untuk terkoneksi ke server PanelAlpha
jika Server Hostingnya menggunakan Control Panel seperti DirectAdmin, maka untuk integrasinya nanti butuh install module di root server DirectAdmin (saya tidak punya, jadi belum bisa ujicoba)
 
Last edited:
Back
Top